WELCOME

Selama nafas terus berhembus... Selama Jantung terus berdetak... Selama kaki tetap berpijak....

Selama itu pula aku akan bertahan...
Bertahan di Dunia Mu... Hanya untuk beribadah Kepada Mu...

Alhamdulillah.... Thanks Allah of Your Blessing... Hiasi Hidup agar lebih hidup.....

Selasa, 19 Oktober 2010

Pemuda Adaptif di Abad yang Progresif


 “The real war is being fought on many fronts; it takes place on economic fronts, in the realms, of ideas and ideals, in covert action and psychological warfare and propaganda. In all the various arenas of competing faiths and competing systems.  We could be overwhelmingly superior militarily and still lose if we fail on the economic, ideological, or diplomatic front.”
Seirama dengan pernyataan Richard Nixon, Jaman yang senantiasa berubah menghadirkan tantangan yang juga terus berkembang dan berubah bentuk, tantangan yang muncul bukan hanya dari satu sektor, melainkan dari berbagai sektor. Semua Sektor saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sehingga dapat menimbulkan dampak yang sistemik terhadap perubahan Bangsa Indonesia pada abad 21.
Abad 21 merupakan abad yang paling progresif dalam sejarah umat manusia, maka dari itu akan sangat mempengaruhi cara pandang dan cara bersikap terhadap hambatan, tantangan, dan peluang yang disodorkan dalam cawan zaman abad 21 yang terus menggelegak dan berubah secara cepat. Bangsa Indonesia dihadapkan pada suatu masa yang penuh dengan persaingan global. Perlu ada perumusan secara komprehensif dalam menghadapi hambatan dan tantangan serta memanfaatkan peluang yang dihadapkan di abad milenium ketiga tersebut. Peran pemuda menuju kebangkitan Indonesia abad 21 merupakan kunci utama dalam menghadapi heroic yang akan terjadi memasuki milenium ketiga abad 21. Pemuda melambangkan semangat yang tak pernah redup, keberanian yang tak pernah luntur dan kekuatan yang tidak mudah hancur. Eksistensi pemuda dalam kancah kebangkitan bangsa sudah tidak diragukan, pemuda memegang peranan penting untuk menentukan masa depan bangsa.
Sejarah bangsa-bangsa di dunia telah membuktikan betapa pentingnya peran kaum muda bagi proses perubahan dalam masyarakat, termasuk bagi Indonesia. Berbicara mengenai pemuda tentu tak lepas dari peran partisipasi pemuda yang besar dalam membangun, menyumbang dan mendukung perkembangan bangsa. Para pemuda adalah harapan bangsa yang akan berjuang demi masa depan negara yang lebih cerah dan akan menjadi pemimpin pada masa selanjutnya. Ronald Heifetz dan Laurie (1998) berpendapat, kepemimpinan masa depan adalah seorang pemimpin yang adaptif terhadap tantangan, peraturan yang menekan, memperhatikan pemeliharaan disiplin, memberikan kembali kepada para karyawan dan menjaga kepemimpinannya. Maka dari itu seorang pemimpin harus memiliki lima pilar utama selama masa kepemimpinannya, yaitu attributed charisma, idealized influence, inspirational motivation, intelectual stimulation dan individualized consideration.
Abad 21 juga mengisyaratkan diperlukannya global leadership dan mind set tertentu. Seiring dengan dinamika perkembangan global, berkembang pula pemikiran dan pandangan mengenai kepemimpinan global, yang akan banyak menghadapi tantangan dan memerlukan berbagai persyaratan untuk suksesnya. Sebagai seorang Pemuda yang akan menjadi pemimpin generasi penerus bangsa harus memiliki setidaknya empat agenda utama pengembangan kepemimpinan pada abad ke-21 agar tetap menjadi champion di abad mega-kompetisi, diantaranya adalah menjadi rekan yang stratejik, menjadi seorang pakar, menjadi seorang pekerja ulung, dan menjadi seorang agent of change. Pemuda Indonesia harus memiliki keunggulan berdasarkan basis pengetahuan, kemampuan berbahasa asing, sikap profesional dan peluang membuka dan mengembangkan akses capital.
Langkah Pemuda pada masa kepemimpinannya akan menentukan perubahan Bangsa Indonesia kedepannya. Kunggulan dan agenda utama yang sudah terstruktur dengan baik, perlu didukung dengan tindakan nyata yang harus dilakukan oleh para pemuda sebagai pemimpin generasi mendatang. Pemuda yang Adaptif dan Produktif di abad yang Progresif harus mampu mengembangkan sebuah visi yang jelas dan menarik, mengembangkan sebuah strategi untuk mencapai visi tersebut, bertindak dengan rasa percaya diri dan optimis, menggunakan keberhasilan sebelumnya dalam tahap-tahap kecil untuk membangun rasa percaya diri dan menggunakan tindakan-tindakan yang dramatis dan simbolis untuk menekankan nilai-nilai utama. Seorang Pemuda juga harus menciptakan, memodifikasi atau menghapuskan bentuk-bentuk cultural guna mendukung terciptanya perubahan melalui cita-cita baru pemuda pembuka abad 21.

“Berikan aku sepuluh orang tua, niscaya akan aku cabut Semeru dari uratnya,
Berikan aku seorang pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia!”
~ Presiden Ir. Soekarno dalam pidato Sumpah pemuda  1963 ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar