WELCOME

Selama nafas terus berhembus... Selama Jantung terus berdetak... Selama kaki tetap berpijak....

Selama itu pula aku akan bertahan...
Bertahan di Dunia Mu... Hanya untuk beribadah Kepada Mu...

Alhamdulillah.... Thanks Allah of Your Blessing... Hiasi Hidup agar lebih hidup.....

Kamis, 11 November 2010

UI Bangun Gedung Vokasi

Mahasiswa vokasi Universitas Indonesia (UI) di tahun 2013 tidak lagi perlu menumpang kuliah di fakultasnya, karena mereka akan memiliki gedung perkuliahan sendiri yang berlokasi di sekitar Kukusan Kelurahan (Kukel). Untuk menandai pembangunan gedung tersebut, maka pada Senin (09/08) dilakukan pemancangan tiang pertama gedung vokasi yang dilakukan Rektor UI, Prof. Dr. der. Soz Gumilar Rusliwa Somantri. Acara dihadiri Walikota Depok, Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail, M.Sc, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Ir. Muhammad Anis M.Met, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerjasama Industri, Sunardji, SE, MM, Sekretaris Universitas, Prof. Dr. I Ketut Surajaya M.A, Ketua Vokasi UI, Dr. Muhammad Hikam dan Direktur Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Prof. Dr. Johny Wahyuadi Mudaryoto Soedarsono.

Gedung perkuliahan vokasi direncanakan terdiri dari enam lantai dan mampu menampung sekitar 9900 mahasiswa, 240 staf pengajar dan 110 karyawan dengan total luas keseluruhan bangunan mencapai 32.000 meter persegi dari empat hektar luas area yang dimiliki. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Pembangunan Gedung Vokasi,Prof. Dr. Ir. Emirhadi Suganda M.Sc., ketika memberikan laporan di hadapan Rektor UI. Menurut Emir proses pembangunan gedung vokasi akan melalui tiga tahap, yaitu di tahun 2010 akan dibangun area seluas 1,3 hektar dengan luas bangunan mencapai 12.500 meter persegi. Tahap pembangunan yang kedua dilaksanakan pada 2012 dengan membangun 3 gedung yang memiliki area seluas 9500 meter persegi dan terakhir di tahun 2013 akan dibangun 4 gedung dengan luas 10.400 meter persegi. Gedung vokasi direncanakan memiliki tiga jenis bangunan yaitu gedung perkuliahan yang terdiri dari enam lantai, gedung administrasi dan laboratorium yang juga terdiri dari enam lantai serta gedung pusat bisnis. Proses pembangunan gedung ini telah dimulai dengan diselenggarakan sayembara design gedung vokasi yang berlangsung pertengahan 2009.Realrich Sjarief, ST. MUDD. IAI terpilih sebagai pemenang sayembara desain gedung vokasi. Arsitek Institut Teknologi Bandung (ITB) yang lulus pada 2005 ini

merasa bangga bisa terpilih dan menyisihkan sekitar 100 peserta lainnya. Ditemui di sela-sela kegiatan pemancangan tiang pertama gedung vokasi, Realrich mengungkapkan bahwa ia berusaha memikirkan desain gedung perkuliahan yang sesuai trend bahkan hingga 30 tahun yang akan datang. Ia prediksikan di masa yang akan datang, arsitektur lebih cenderung mengikuti tren yang ramah terhadap lingkungan. Masih menurut Realrich ,gaya arsitektur yang murah, rasional dan moderat diprediksikan akan menjadi primadona di waktu mendatang. “Oleh sebab itu saya mendesain gedung vokasi dengan memanfaatkan potensi alam yang dimiliki dengan menghubungkan titik-titik terbaik yang ada di vokasi UI,” ujarnya. Ini akan berdampak kepada desain yang berorientasi pada manusia. Di akhir pembicaraan, Realrich berharap desain yang telah ia buat bisa terealisasi sesuai dengan fungsi utamanya sebagai gedung perkuliahan.



Indonesia masih membutuhkan lulusan program vokasi. Hal tersebut diungkapkan Gumilar selaku Rektor UI, ketika memberikan sambutan. Dalam kesempatan itu ia juga membantah isu yang mengatakan UI menghapuskan program vokasi (D3) karena ingin menjadi universitas riset. “Itu sama sekali tidak benar,” bantah Gumilar. Menurutnya UI memang akan memisahkan program vokasi dari fakultas lalu menggabungkannya dengan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dan membentukUI College. “Sehingga pihak fakultas bisa berkonsentrasi untuk menjadi universitas riset,” tutur mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) ini. Gumilar pun berharap lulusan vokasi UI dapat menjadi lulusan bermutu yang siap bersaing di dunia kerja. Harapan yang sama juga dilontarkan oleh Nur Mahmudi Ismail selaku Walikota Depok. Ia berharap vokasi UI dapat menyediakan sumber daya manusia yang siap pakai dan dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja.

Rabu, 03 November 2010

Terima Kasih Guruku… By Haris Isa..



Pernah ku lihat lelah di bola matamu…
Namun senyum selalu hiasi bibirmu
Meredam bara emosi ku yang menggebu…
Tak patuhi mu padahal baik bagiku…

Kau buka mata dan hati ku yang membeku…
Ku genggam dunia dengan memahami ilmu…
Dalam tertatih kau tak pernah kau tinggalkanku…
Dengan sabarmu ku tahu yang ku tak tahu

Engkau guruku
Apa kabar mu ?
Walau dimana berada
Semoga berjuta doa untukmu selamya


Ajari kepakkan sayapku
Tuk terbang menuju langit tinggi meraih bintang
Kau selalu ku kenang
Seluruh pegabdian yang engkau beri
Merski kucoba dengan sepenuh hati
Tak akan terganti
Terima kasih oh guru ku
Kau selalu jadi pahlawanku..

Sesal Saja Tiada Guna By Haris Shaff Fix




Seandainya waktu dapat kembali
Ingin ku memulai cerita sekali lagi
Awali putihnya lembaran hidup ini
Tanpa mewarnainya dengan warna warni

Segalanya memang mungkin terjadi
Tapi waktu yang berlari tak kan berhenti
Bahkan kesempatan tuk berbaik hati
Hanya penyesalan yang terjadi berulang

Iringilah perbuatan buruk dengan yang baik
Niscaya pahala akan menghapus dosa
Dan berserah dirilah hanya kepada allah
Sesungguhnya pintu maaf allah semesta alam..


Eksotisme Budaya Negara Inggris…



Selasa, 2 november 2010. Pada hari ini, satu kisah baru bergema di ruang kelas B.204. Sebuah kisah yang memberikan gejolak semangat baru bagi para penuntut ilmu sejati yang hendak melanjutkan jenjang pendidikan ke luar negeri, khususnya Inggris. Cerita ini dikemas amat sangat sederhana. Sebuah perjalanan hidup yang akan menjadi saksi bisu atas keajaiban yang tersembunyi di negeri Inggris.

Tak pernah terbayangkan dalam benak sekalipun akan berkunjung ke Negara eropa, apalagi Inggris. Probabilitas yang ditunjukkan bahkan mungkin akan menghasilkan nilai negatif, jika berkaca dari situasi dan kondisi saat ini. Berawal dari sejarah perjalanan hidup terkadang memberikan begitu kenangan yang amat sulit dilupakan. Kesempatan yang datang selalu membutuhkan usaha yang besar untuk memberikan peluang terhadap keinginan dan tujuan hidup kita. Begitu juga dengan kisah sederhana ini.

Sangat naif memang jika hanya mengandalkan cerita yang dikulas beberapa menit di sela-sela pembelajaran di kelas B.201, tapi entah mengapa selalu memberikan energy positif untuk terus melangkah maju dan bergerak dengan yakin. dimana ada kemauan pasti ada jalan…
Hari ini, ruangan B.201 serasa ruangan yang terletak di tengah kota London. Betapa cerita unik dan menggelitik mengalir mengisi roda waktu yang terus berputar. Membawa angan terbang ke negeri seribu impian. Inggris.

Eksotisme Budaya negara eropa, berawal dari sebuah cerita pembelian kamera canon oleh seorang mahasiswa s3 yang mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan di negeri yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Inggris. Mahasiswa S3 yang berasal dari negera Indonesia. Mendapatkan kesempatan untuk kuliah di inggris dengan modal beasiswa.

Mengapa tulisan ini di beri judul eksotisme budaya negara eropa, khususnya inggris. Karena sejatinya begitulah kenyataannya. Di negara inggris, pelanggan dapat mengembalikan barang yang sudah dibeli jika si pelanggan tidak menyukai barang tersebut atau barang tersebut diketahui rusak atau cacat. Bayangkan betapa indah nian bukan. bayangkan jika saja hal serupa berlaku di Indonesia ?, apa jadinya penjual di negara kita, bisa gulung tikar semua mereka... hehehehe….
Hal tersebut tentu bukan hanya semata-mata dicapai karena atas dasar budaya, tetapi nilai-nilai moral yang yang dimiliki oleh warga negara inggris sangat baik, bahkan lebih baik dari pada negara kita sendiri dalam berbagai hal...
“Pada suatu hari, saya membeli sebuah kamera merk Canon, namun pada hari berikutnya saya mengembalikan kembali kamera tersebut karena pada kamera tersebut tertulis made in Indonesia. Lantas buat apa saya pergi jauh-jauh kalau toh ternyata buatan Indonesia. Dan ternyata kamera tersebut bisa dikembalikan tanpa ada perasaan marah sekalipun dari si penjual.” Jelas mahasiswa s3 di ruangan B.201.

Berbicara mengenai label made in Indonesia jangan kaget kalau biasa ditemukan dinegara-negara besar seperti eropa dan amerika. Mungkin sebagai warga negara Indonesia, kita boleh bangga produk-produk dari Indonesia bisa menembus pasar internasional. Tapi dibalik itu semua tahukah kita, seluk beluk barang produksi yang dijual di pasar internasional yang berlabelkan made in Indonesia, kebanyakan warga negara Indonesia hanya dijadikan buruh kasar saja. Sangat menyedihkan mendengar kisah buruh di negara kita. Bekerja dengan tenaga ekstra namun upah yang diterima tidak sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan dan keuntungan yang dihasilkan dari hasil produksi barang tersebut. Betapa sangat miris mengetahui itu semua..

“Kalian jangan pernah merasa takut untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Saya akan merekomendasikan kalaian jika ada yang berani untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri dan belajar kebudayaan negara tersebut. Karena dengan bagitu kalian akan lebih bisa mengenal keperibadian orang dan bisa saling menghormati serta mengharga satu dan lainnya.”

Sebuah kalimat sangat sarat makna. Membakar semangat yang terpendam di dalam dada. Jangankan bermimpi belajar ke negeri orang, berhayal saja tidak berani. Namun setelah mendengarkan kisah-kisah menarik di ruangan B.201 semua hilang seketika. Seakan ada aura yang terpancar keluar dari dalam tubuh. Membawa jiwa dan raga kita berkelana ke negara manapun di belahan dunia ini sesuai dengan kemauan kita.
“Korea sekarang lagi mengekspos negaranya untuk memberikan beasiswa pendidikan. Hongkong juga demikian dan tentunya negara-negara lainnya. ”
“ketika saya pertama kali menginjakkan kaki di Inggris. Saya sempat membuat orang inggris bermuka masam. Hanya karena hal sepele sebenarnya. Karena budaya dalam berbahasa. Itu saja. Tidak lebih tidak kurang.”

Ketika itu saya ditawarkan beberapa alat tulis oleh pihak pemberi beasiswa..
“do you want pencil ?”
“Yes”
“Do you want book ?”
“Yes”
Saya perhatikan raut wajah petugas yang menawarkan saya buku dan pensil tampak kesal. Kesalahan apa yang saya lakukan ??,, saya tidak menolak satupun apa yang dia tawarkan, namun mengapa dia begitu kesal. Kesalahannya terletak pada tata bahasa. Budaya berbahasa orang eropa sangat indah sekali. Kata yang sering mereka pergunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah kata “thank you” dan “please”… itulah kesalahan saya., menjawab dengan tata bahasa yang seharusnya orang inggris biasa lakukan.

Negara eropa memiliki tata bahasa yang sangat indah dan sopan. Tidak seperti di Indonesia saat ini. Coba saja dengarkan percakapan orang di pasar, terminal, bahkan di kampus sekalipun, berapa banyak orang yang sering menggunakan kata (maaf sebelumnya) “Tai atau kotoran” pasti ada saja yang mengeluarkan kata jijik seperti itu atau sejenisnya.

Beberapa kisah lainnya yang menggambarkan betapa inggris memiliki nilai bahasa yang sangat sopan dan patut untuk ditiru oleh orang Indonesia. Ketika ada teman kita yang kelihatan pucat. Maka sebagai seorang teman yang baik tentunya kita akan bertanya “are you sick ?”  wajah yang pucat tiba-tiba berubah menjadi merah garang karena mendengar kalimat yag keluar dari mulut kita. Pertanyaannya adakah yang salah dengan kalimat kita ????…

Sekali lagi permasalahannya hanya terletak pada budaya berbahasa. Sangat sepele bukan. ya, tapi iulah kenyataannya. Orang inggris tidak suka mendengar kata-kata negative seperti kata sick di atas… seharusnya adalah “are you ok ?” atau “you are right”… kecil bukan kesalahannya. Tapi begitulah kenyataannya, karena seolah-olah kita mendoakan orang agar dia dalam keadaan sakit jika kita gunakan kalimat “are you sick?”.

Ucapan selamat juga menjadi kebiasaan dari orang inggris pada umumnya. Mereka akan menyapa kita dengan sapaan “good morning love”, jika pagi hari. Begitu juga jika siang, malam ataupun ketika berpapasan. Begitu bersahabat. Inilah eksotisnya budaya negara eropa…



Festival Anak Soleh 2010

Festival Anak Soleh merupakan kegiatan sosial yang bergerak dalam bidang agama. tujuan diadakannya festival anak soleh ibia adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kaum muslimin, khususnya anak-anak yang sedang mengenyam pendidikan di pendidikan usia dini sampai sekolah dasar...

Kamis, 28 Oktober 2010

Temukan damai dalam Islam


“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S Al Anfaal : 61)
Berawal dari penghayatan mendalam salah satu ayat yang terdapat dalam kitab suci al Qur`an surat Al Anfaal seperti yang tertera di atas, maka terciptakan poster yang mengungkapkan betapa sesungguhnya agama Islam sangat mencintai perdamaian.
Maka dari itu judul dari poster ini adalah : “Temukan Damai dalam Islam”
Bagian beserta maknanya yang terkandung dalam poster ini diantaranya adalah ;
*      Slogan “Temukan Damai dalam Islam” menyatakan bahwa sesungguhnya agama islam adalah agama yang mencintai perdamaian. Adapun jika seseorang yang beragama islam yang belum pernah merasakan perdamaian dalam dirinya ataupun perdamaian dengan orang lain ketika mendapatkan permasalahan atau cobaan dari Allah SWT, maka sesungguhnya dia belum menemukannya atau bahkan dia tidak berusaha mencarinya.
*      Al Qur`an yang mengeluarkan cahaya menuju ke bumi. Dalam hal ini menggambarkan fungsi dan kedudukan al Qur`an sebagai petunjuk dan pedoman bagi umat islam dalam menjalankan kehidupan di dunia ini. Agar setiap perbuatan dan perilaku yang dilakukan seorang muslim selama di dunia tetap berpegang teguh kepada al Qur`an. Karean al Qur`an mengajarkan kebaikan dan melarang berbuat keburukan kepada umat islam yang berada di seluruh pelosok penjuru dunia sekalipun. Maka dari itu, Al qur`an sangat menganjurkan kepada perdamaian. Seperti yang tertera dalam ayat-ayatnya, sehingga menjadikan agama islam sebagai agama yang mencintai perdamaian.
*      Ka`bah (Kota.Mekkah sebagai kota suci umat islam tempat kelahiran para nabi, termasuk nabi Muhammad SAW). Subhanallah, Maha besar Allah SWT dengan semua keagungan-Nya. Ka’bah merupakan kiblat bagi seluruh umat islam ketika sedang melaksanakan ibadah shalat. Dalam melaksanakan ibadah shalat, selayaknya seorang muslim bisa menjalankan shalatnya dengan khusu’. Khusu’ merupakan suatu keadaan yang sangat luar bisa “damai”. Betapa tidak, seseorang yang khusu’ dalam menjalankan ibadah shalat akan merasakan kenikmatan dan kesenangan yang tiada tandingannya. Sulit untuk diungkapkan dalam kata-kata, hanya linangan air mata yang akan menjadi saksi atas kenikmatan dan kedamaian yang dirasakan seseorang ketika menjalankan ibadah shalat dengan khusu’. Bahkan sahabat nabi, Ustman bin Affan merasakan betapa susahnya untuk mendapatkan keadaan khusu’ ketika menjalankan ibadah shalat.
*      Beberapa orang anak kecil. Berbagai ekspresi digambarkan oleh beberapa orang anak kecil yang terdapat dalam poster ini. Senang, terkejut, takjub, terharu, gembira, damai dan berbagai perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Gambaran anak kecil tersebut menggambarkan perasaan seorang muslim yang sudah menemukan kedamaian dalam dirinya karena Islam.
*      Beberapa bintang di langit. Salah satu dari sekian banyak bintang yang terdapat dalam poster ini sedang memperlihatkan posisi ketika bintang jatuh. Seketika itu pula jika diperhatikan beberapa orang anak kecil dengan beraneka ragam ekspresi yang menggambarkan betapa mereka merasa sangat damai dalam Islam. Diantara mereka ada yang melihat ke arah bintang jatuh seraya berdo`a kepada Tuhan Semesta Alam Allah SWT, dengan disaksikan oleh kitab suci Al-Qur`an. Aksioma orang berdo`a ketika bintang jatuh akan terkabulkan tergambarkan dalam poster ini. Namun, walaupun demikian seorang muslim tentu menyakini bahwa yang berhak memutuskan doa seorang hamba dikabulkan atau tidak tetaplah hanya Allah SWT.

Allah SWT berfirman :
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al A`raf : 56)

Semoga dengan terciptanya karya poster ini dapat memupuk rasa perdamaian diantara sesama umat beragama maupun berbeda agama. Karena yang demikian itu adalah sebaik-baiknya cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang dihadapi.

Rabu, 27 Oktober 2010

Inside of Inslam


Abdullah bin `Amr bin `Ash ra. Berkata bahwa seseorang bertanya kepada rasulillah SAW., “Ajaran Islam Manakah yang terbaik ?” Beliau menjawab “Memberi makan orang lain, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal, dan yang tidak kamu kenal.” (Muttafaq `alaih)
Beranjak dari sebuah hadist yang diriyawatkan oleh muttafaq `alaih, seperti yang tertera di atas, maka terciptakan poster yang menjelaskan betapa mulianya ajaran dalam agama Islam, sehingga dengan kemuliannya itu dapat menjadikan seorang pemeluk agama islam saling mencintai dan menyayangi serta saling menghormati. Maka dari itu, agama islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian. Karena Islam cinta damai.
Maka dari itu judul dari poster ini adalah : “Inside of Islam”
Makna yang terkandung dari judul poster ini menggambarkan bagaimana ajaran yang ada dalam agama Islam menggambarkan tentang perdamaian. Perdamaian merupakan salah satu yang menjadi pembelajaran yang ada dalam agama Islam. Salah satu pembelajaran hidup yang dapat kita ambil hikmahnya adalah ketika pada zaman nabi Muhammad SAW, ketika itu terdapat diantara golongan orang Mekkah yang sangat menentang nabi Muhammad SAW, bahkan ketika nabi Muhammad SAW melintas di depan orang tersebut, maka apa yang dilaukan orang tersebut. Dia melemparkan kotoran kea rah nabi Muhammad SAW. Namun apa yang nabi Muhamad perlihatkan terhadap orang tersebut. Nabi Muhammad SAW tidak marah, tidak benci apalagi dendam.
Suatu saat, orang yang melemparkan kotoran ke arah nabi Muhamad jatuh sakit. Nabi Muhammad SAW menjenguk orang tersebut, sampai berlinangan air mata orang tersebut dan akhirnya masuk Agama Islam. “Subhanallah” maha suci Allah SWT yang telah memperlihatkan betapa mulianya nilai-nilai yang diajarkan agama islam. Jadi, dari penjabaran diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa jika selama ini isu yang berkembang menerangkah bahwa agama Islam mengajarkan kekerasan, jelas isu tersebut adalah kebohongan yang sangat besar. So, Inside of Islam is guiding us to peace.
Bagian beserta maknanya yang terkandung dalam poster ini diantaranya adalah ;
·         Slogan “Feel Peace with Islam” menyatakan bahwa sesungguhnya agama islam adalah agama yang mencintai perdamaian. Jika seorang muslim telah benar-benar memahami islam dengan menyeluruh, niscaya dia akan merasakan betapa ajaram yang dibawa agama Islam sangat indah, damai, tentram dan menyenangkan. Maka ketika kita menjadi seorang muslim maka masuklah ke agama islam secara sepenuhnya, jangan setengah-setengah, niscaya kita akan merasa damai bersamanya. Seperti sabda nabi Muhamad SAW. “Udkhulu fil islaami kaa fah”
·         Dua orang anak yang sedang bersalaman sambil mengucapkan salam. Salaman dan mengucapkan salam merupakan salah satu kebaikan yang dianjurkan dalam agama Islam, karena hal tersebut merupakan sunnah nabi Muhammad SAW. Makna salaman dan mengucapkan salam merupakan symbol perdamaian. Betapa kekuatan salaman dapat mengeratkan rasa persaudaraan. Selain itu kekuatan salaman juga dapat meupuk rasa kasih sayang. Dalam hadist nabi Muhammad SAW yang tertera di atas, mengucapkan salam tidak hanya kepada orang yang kita kenal, tetapi juga orang yang tidak kenal. Jika kita tinjau dari makna yang terdapat dalam ucapan salam, maka jelas sudah bahwa Islam mengajarkan prinsip perdamaian. “Assalamu `alaikum warohmatullahi wa barokaatuhu”. Semoga keselamatan, rahmat dan keberkatan selalu menyertaimu. Begitulah makna salam. “Wa `alaikum salam warahmatullahi wabarakaatuhu” Semoga keselamatan, rahmat dan keberkatan selalu menyertaimu juga. Begitulah makna dari balasan salam. Begitu mulia ajaran agama islam mengaarkan hal kecil namn berdampak besar. Dari hal mengucapkan salam dapat tercinta rasa damai.

Semoga dengan terciptanya karya poster ini dapat memupuk rasa perdamaian diantara sesama umat beragama maupun berbeda agama. Karena yang demikian itu adalah sebaik-baiknya cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang dihadapi.

Miracle of 11 9 2001


  
Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunannya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang Zalim”. (QS At Taubah : 109)
Berawal dari penghayatan mendalam salah satu ayat yang terdapat dalam kitab suci al Qur`an surat At Taubah seperti yang tertera di atas, maka terciptakan poster yang mengungkapkan betapa sesungguhnya agama Islam telah mengungkapkan fakta dari permasalahan terorisme yang sedang melanda dunia akhir-akhir ini, khususnya peristiwa robohnya (World Trade Centre) WTC  yang terjadi pada tanggal 11 September 2001 yang menimbulkan banyak kontroversi. 
Semua orang yang berada di belahan penjuru dunia pastinya akan merasa sangat sedih sekali mengenang kejadian tersebut, karena banyaknya korban nyawa yang berjatuhan pada peristiwa itu, termasuk salah satunya umat Islam. Dan yang lebih menyedihkan lagi, umat Islam dijadikan sebagai kambing hitam pelaku terorisme tragedi 11 september 2001 yang telah meluluhlantahkan dua menara kembar WTC yang terletak di kota New York. Padahal kejadian tersebut bukanlah murni tindakan terorisme yang dilakukan oleh umat islam, karena hal tersebut telah dijelaskan oleh fakta ilmiah yang diungkapkan oleh beberapa orang ilmuan yang tidak mempercayai bahwa kejadian tersebut merupakan sebuah kejahatan terorisme.
Prof Dr Morgan Reymonds (guru besar pada Texas University, USA) menyatakan ”Belum ada bangunan…baja…ambruk hanya… oleh kobaran api”.
Profesor Steven E. Jones dari Brigham Young University, Utah, yang melakukan penelitian dari sudut teori fisika mengatakan bahwa kehancuran dahsyat seperti yang dialami Twin Tower serta gedung WTC 7 hanya mungkin terjadi karena bom-bom yang sudah dipasang pada bangunan-bangunan tersebut.

Ternyata bukan hanya di dukung oleh fakta ilmiah saja, namun Al Qur`an sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi umat islam telah menjelaskan semua kejadian yang akan terjadi pada tanggal 11 september 2001 silam secara eksplisit dalam surat At Taubah Ayat 109.
Berikut merupakan Fakta yang ditunjukkan al Qur`an terhadap peristiwa yang menimpa kota New York :
·         Tanggal 11 adalah tanggal terjadinya tragedi WTC, Dalam Al Qur`an surat At Taubah terletak pada juz ke 11.
·         Bulan terjadinya tragedi WTC adalah bulan September (bulan ke 9), dalam Al Qur`an surat At Taubah berada pada urutan ke 9 dari Alquran.
·         Tahun terjadinya tragedi WTC adalah tahun 2001, dalam Al Qur`an surat At Taubah terdiri dari 2001 huruf.
·         Jumlah tingkat di gedung WTC ada 109 tingkat, hal tersebut sudah tertuang dalam Al Qur`an surat At Taubah ayat 109.
·         Dalam Surat At Taubah ayat 109 terdapat kalimat yang berbunyi “JURUFIN HAR”. Ternyata kalimat tersebut adalah  nama sebuah jalan dikota New York tempat berdirinya WTC yaitu  Jalan “JERF HAR”.
Maka dari itu judul dari poster ini adalah : “Miracle of 11/9/2001”
Bagian dan makna yang terdapat dalam poster ini diantaranya adalah ;
·         Surat At Taubah sebagai dasar utama yang memotivasi terciptanya karya poster yang berjudul “Miracle of 11/9/2001”.
·         Kalimat “Allahu Akbar” dalam bahasa arab yang berarti Allah maha besar yang menggambarkan betapa sesungguhnya Allah maha atas segalanya yang bisa mengungkapkan semua kejadian yang ada di dunia ini dengan kehendaknya.
·         Tulisan yang berbunyi “Miracle of 11/9/2001”. Selain dijadikan sebagai judul poster, tulisan tersebut juga mengungkapkan keajaiban yang terkandung pada angka 11, 9 dan 2001.
·         Gambar kingkong yang sedang menangkap pesawat yang menghampiri gedung WTC menggambarkan bahwa terdapat oknum berkuasa yang memiliki pengaruh besar secara sengaja ingin menghilangkan nilai kemulian agama islam dengan menyebarkan asumsi kepada publik bahwa kejadian tersebut adalah murni tindakan terorisme yang dilakukan umat islam. Selain itu kingkong tersebut juga sebagai pertanda bahwa sesungguhnya yang menyebabkan runtuhnya WTC bukan akibar dari tabrakan pesawat dan kebakaran api, melainkan terdapat bahan peledak yang sebelumnya telah disimpan di dalam gedung tersebut, hal ini sesuai dengan bukti ilmiah pernyataan para ilmuan. Jadi walaupun pesawat tersebut tidak mengenai gedung WTC niscaya gedung tersebut akan tetap hancur.
·          Gedung kembar WTC yang akan ditabrak oleh pesawat menggambarkan kondisi gedung WTC sebelum terjadinya tragedi 11/9/2001 yang diasumsikan sebagai penyebab tindakan terorisme umat islam atas tragedi runtuhnya gedung WTC. Padahal Agama islam sangat menentang tindakan terorisme.
·         Seseorang yang sedang menyaksikan kejadian WTC yang terletak di sebelah pojok kiri bawah dalam poster menandakan bahwa terdapat bukti nyata yang dapat membuktikan fakta yang sebenarnya terjadi pada peristiwa tersebut.

“Sampaikanlah kebenaran walaupun hanya satu ayat”

Begitulah sabda baginda nabi Muhammad SAW kepada umat Islam. Walaupun terkadang kebenaran akan membawa kepada kondisi yang tidak nyaman bagi diri kita, namun yakinlah sesungguhnya menyatakan satu kebenaran walaupun dengan pengorbanan dan penderitaan itu lebih baik dari pada menyampaikan banyak kebohongan tamun walaupun penuh dengan kesenangan belaka.
 
Semoga dengan terciptanya karya poster ini dapat memberikan pemahaman yang benar kepada umat manusia akan tragedi gedung WTC yang terjadi pada tanggal 11/9/2001.

Sekian

(Lomba Poster Lazuardi Birru)

Selasa, 19 Oktober 2010

Pemuda Adaptif di Abad yang Progresif


 “The real war is being fought on many fronts; it takes place on economic fronts, in the realms, of ideas and ideals, in covert action and psychological warfare and propaganda. In all the various arenas of competing faiths and competing systems.  We could be overwhelmingly superior militarily and still lose if we fail on the economic, ideological, or diplomatic front.”
Seirama dengan pernyataan Richard Nixon, Jaman yang senantiasa berubah menghadirkan tantangan yang juga terus berkembang dan berubah bentuk, tantangan yang muncul bukan hanya dari satu sektor, melainkan dari berbagai sektor. Semua Sektor saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sehingga dapat menimbulkan dampak yang sistemik terhadap perubahan Bangsa Indonesia pada abad 21.
Abad 21 merupakan abad yang paling progresif dalam sejarah umat manusia, maka dari itu akan sangat mempengaruhi cara pandang dan cara bersikap terhadap hambatan, tantangan, dan peluang yang disodorkan dalam cawan zaman abad 21 yang terus menggelegak dan berubah secara cepat. Bangsa Indonesia dihadapkan pada suatu masa yang penuh dengan persaingan global. Perlu ada perumusan secara komprehensif dalam menghadapi hambatan dan tantangan serta memanfaatkan peluang yang dihadapkan di abad milenium ketiga tersebut. Peran pemuda menuju kebangkitan Indonesia abad 21 merupakan kunci utama dalam menghadapi heroic yang akan terjadi memasuki milenium ketiga abad 21. Pemuda melambangkan semangat yang tak pernah redup, keberanian yang tak pernah luntur dan kekuatan yang tidak mudah hancur. Eksistensi pemuda dalam kancah kebangkitan bangsa sudah tidak diragukan, pemuda memegang peranan penting untuk menentukan masa depan bangsa.
Sejarah bangsa-bangsa di dunia telah membuktikan betapa pentingnya peran kaum muda bagi proses perubahan dalam masyarakat, termasuk bagi Indonesia. Berbicara mengenai pemuda tentu tak lepas dari peran partisipasi pemuda yang besar dalam membangun, menyumbang dan mendukung perkembangan bangsa. Para pemuda adalah harapan bangsa yang akan berjuang demi masa depan negara yang lebih cerah dan akan menjadi pemimpin pada masa selanjutnya. Ronald Heifetz dan Laurie (1998) berpendapat, kepemimpinan masa depan adalah seorang pemimpin yang adaptif terhadap tantangan, peraturan yang menekan, memperhatikan pemeliharaan disiplin, memberikan kembali kepada para karyawan dan menjaga kepemimpinannya. Maka dari itu seorang pemimpin harus memiliki lima pilar utama selama masa kepemimpinannya, yaitu attributed charisma, idealized influence, inspirational motivation, intelectual stimulation dan individualized consideration.
Abad 21 juga mengisyaratkan diperlukannya global leadership dan mind set tertentu. Seiring dengan dinamika perkembangan global, berkembang pula pemikiran dan pandangan mengenai kepemimpinan global, yang akan banyak menghadapi tantangan dan memerlukan berbagai persyaratan untuk suksesnya. Sebagai seorang Pemuda yang akan menjadi pemimpin generasi penerus bangsa harus memiliki setidaknya empat agenda utama pengembangan kepemimpinan pada abad ke-21 agar tetap menjadi champion di abad mega-kompetisi, diantaranya adalah menjadi rekan yang stratejik, menjadi seorang pakar, menjadi seorang pekerja ulung, dan menjadi seorang agent of change. Pemuda Indonesia harus memiliki keunggulan berdasarkan basis pengetahuan, kemampuan berbahasa asing, sikap profesional dan peluang membuka dan mengembangkan akses capital.
Langkah Pemuda pada masa kepemimpinannya akan menentukan perubahan Bangsa Indonesia kedepannya. Kunggulan dan agenda utama yang sudah terstruktur dengan baik, perlu didukung dengan tindakan nyata yang harus dilakukan oleh para pemuda sebagai pemimpin generasi mendatang. Pemuda yang Adaptif dan Produktif di abad yang Progresif harus mampu mengembangkan sebuah visi yang jelas dan menarik, mengembangkan sebuah strategi untuk mencapai visi tersebut, bertindak dengan rasa percaya diri dan optimis, menggunakan keberhasilan sebelumnya dalam tahap-tahap kecil untuk membangun rasa percaya diri dan menggunakan tindakan-tindakan yang dramatis dan simbolis untuk menekankan nilai-nilai utama. Seorang Pemuda juga harus menciptakan, memodifikasi atau menghapuskan bentuk-bentuk cultural guna mendukung terciptanya perubahan melalui cita-cita baru pemuda pembuka abad 21.

“Berikan aku sepuluh orang tua, niscaya akan aku cabut Semeru dari uratnya,
Berikan aku seorang pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia!”
~ Presiden Ir. Soekarno dalam pidato Sumpah pemuda  1963 ~

Sabtu, 16 Oktober 2010

INDIA

India
“Salaam Mumbai”

“Kota yang mempertemukan beragam kasta dan agama. Juga, kaum termiskin dan superkaya….”
   
Hujan tak pernah berhenti menghujam Mumbai. Sepanjang hari jalanan basah dan digenangi air. Taksi tua yang dikemudikan ashok meliuk-liuk diantara ratusan mobil yang terperangkap kemacetan. Siang itu, kesabarannya seperti habis. Lampu merah dilanggarnya. Beberapa kali taksinya nyaris bersenggolan dengan kendaraan lain.
Gaya mengemudi ashok memang bisa membuat kepala mendidih. Namun, ketika mata berkesempatan melihat kesekeliling interior taksi yang sudah sangt tua (Fiat tahun 1950-an), dengan handuk lusuh yang tergeletak di dashboard recehan uang kertas yang diselipkan di dekat persenelin, keringat yang terus bercucuran dikepalanya karena mobil tak berpendinginh, perlahan-lahan muncul rasa iba.

Di tengah kemacetan, ashok bercerita tentang pergulatannya bertahan hidup di kota ini yang telah dilakoninyna selama 10 tahun, sejak ia meninggalkan kampungnya di uttar Pradesh. Kini ia menetap di salah satu shantytown (kawasan kumuh) di kota itu.

Memahami bombai, menghayati detaknya, memang butuh kesabaran. Kota ini kan memperlihatkan daya tariknya secara perlahan. Gedung-gedung kusam yang dibangun di era koloneal inggris berangsur membangkitkan aura kehidupan masa lampau. Lalu lalang manusia yang massif, arus lalu lintas yang bising dan padat, disisi lain sekedar menegaskan bahwa nadi kota ini tak pernah berhenti berdenyut.

Yang mencolok mata, kawasan kumuh (slum) di kota ini begitu luas dan mungkin dan mungkin salah satu yang terbesar di asia. Kehadiran para pengemis yang berkeliaran di jalan-jalan dan tergolek di trotoat mengentakkan kesadaran tent5ang realitas kehidupan yang amat keras. Namun, di saat bersamaan mata menyapu gedung-gedung pencakar langit yang terus bertumbuh. Sementara Koran dan televise tak henti melaporkan gaya hidup mewah para industrialis, kaum superkaya, ataupun sosialita bollywood di acara-acara prestisius.

Begitulah, Mumbai penuh dengan kekontrasan. Sejarah perdagangan india dimulai di kota ini. Demikian juga dengan industry film, music dan mode. Mumbai mempertemukan beragam kasta, adama dan kelas sosial.

“Tak ada kota lain di india yang memiliki kekuatab seperti Mumbai. Mumbai sekaligus pusat keuangan, pusat mode, pusat industri, pusat industry filmdi Negara ini.” Kata Kaushal (35), perempuan dengan dua anak yang tinggal di salah satu kawasan terbaik di Mumbai.
“Kalau anda perhatikan, hanya di kota ini kelas menengah india mau menggunakan transportasi umum karena bis-bis di sini terjaga kebersihannya dan relative aman.” Ujarnya.

Di maloam hari Mumbai bertaburan cahaya. Aliran listrik menerangi kios-kios yang berimpitan di sentra-sentra pertokoan, sementara cahaya petromaks menyinari “pasar-pasar tumpah” di kaki lima. Lalu lalang manusia di malam hari tak pernah menyurut. Kemanapun menorah, manusia ada di mana-mana.

“Saya lahir dan hidup di Mumbai, saya tak akan pernah meninggalkan kota ini. Kota ini menyediakan apapun yang kita butuhkan. Mau makan di tengah malam ? anda tinggal keluar rumah. Mau lihat pertunjukan, anda tinggal cari.” Kata nurrohmah (50), pria yang tinggal di salah satu lingkungan komunitas muslim di Mumbai utara.

Toh, baying-bayang ketegangan sulit lepas dari menak mereka. Konflik berdarah tahun 1992 menewaskan 800 orang ketika masjid Babri di Ayodhya di hancurkan. Setahun kemudian serangan bom merenggut 300 korban jiwa. Serangan paling akhir adalah di hotel Taj mahal Palacetanggal 26 November 2008, sedikitnya 167 orang tewas dan 293 orang luka-luka.

“Itu peristiwa yang sangat menyedihkan kota ini tak sama lagi dengan bombay semasa saya kecil, yang teduh dan damai.” Kata Nur.

Dua Dunia
Menyusuri Mumbai, bisa di mulai dengan berjalan kaki dari gateway of India. Inilah bagian kota yang tercantik dari Mumbai, penuh dengan aura kejayaan masa silam. Gateway of India, merupakan bangunan yang terinspirasi dari arsitektur Muslim Gujarat pada abad ke-16, dibangun tahun 1911 untuk menyambut kunjungan raja inggris George V.

Bangunan ini menghadap ke laut lepas, seakan menjadi gerbang bagi siapapu8n yang datang dan pergi. Berhgadapan dengan gerbang ini adalah hotel Tajmahal Palace yang dibangun tahun 1903 dengan campuran arsitekur Islam dan Renaisan. Hotel ini dibangun oleh industrialis keturunan persi, JN Tata. Konon, ia sakirt hati ditolak menginap di sebuah hotel eropa di Mumbai hanya karena ia pribumi.

Dari jalan mahatma Gandhi menuju stasiun kereta api Chhatrapati Shivaji Terminus (dahulu bernama Victoria Terminus), potret “utuh” Mumbai selintas tertangkap. Gedung-gedung colonial berbaur dengan bangunan modern, pengemis mengais makanan di depan butik-butik permata, dan taksi-taksi tua berebut jalan dengan mobil-mobil mewah.

Area ini penuh dengan pedagang kaki lima. Jangan kaget bila buku-buku terbitan terbaru yang harganya ratusan ribu di Jakarta di jual murah di kaki lima dengan harga seperlimanya. Itupun masih bisa di tawar. Dari lukisan sampai ikat pinggang, dari baju sampai balon gas, semua bisa di temukan di sepanjang jalan ini.

Keluar dari wilayah kota tua, beranjak kewilayah lain. Mumbai yang memiliki kekhasan berbeda. Toko-toko kecil dengan suasana mirip di jatinegara, Jakrta, memenuhi kawasan Mahim, Matunga, Dahar. Selain barang kelontong, elektronik dan pakaian, ditengah impitan toko terkadang ditemukan kios sederhana yang menawarkan pelayanan unik. Misalnya, ahli bedah jantung, ahli bedah mata, ahli penyakit dalam, dan broker untuk memasukkan anak ke sekolah prestisius.

Sampai akhirnya saya berhadapan dengan kawasan slum yang terkenal itu, Dharawi. Ada sekitar satu juta orang penghuni area kumuh ini. Gubuk-gubuk saling berhimpitan dengan menyisakan gang sempit untuk lalu lalang manusia. Kondisi seperti ini kita temui juga di Jakarta. Namun, di Mumbai kadar keluasannya luar biasa. Dari seberang kali, di salah satu atap rumah terpampang papan nama bertuliskan “Klinik kesehatan Abdul Alam”. Bangunan itu hanya separuh tembok, sisanya ditutupi oleh seng. Tirai kumal tak cukup menutupi seluruh kawat jendela. Entah seperti apa pelayanan kesehatan yang ditawarkan di situ.

Rasa sesak berganti dengan cepat ketika memasuki Bandra Worli Sea Link, jalan bebas hambatan termodern di Mumbai yang dibuka sejak juli 2009. Rute ini menghubungkan Bandra dan pinggiran kota di bagian barat dengan worli dan pusat kota Mumbai. Sepanjang mata memandang yang terlihat adalah hamparan laut dengan tepiah gedung-gedung pencakar langit yang menjulang. Sebagian tertutup awan hitam yang masih menggantung. Azan maghrib lamat-lamat terdengar dianatara derai hujan…

( kompas edisi minggu 5 september 2010_ Trand Perjalanan)

MESIR

MESIR

Mengintip Sisi Lain Mesir

Begitu mendengar nama Mesir, bangunan pyramid boleh jadi akan segera terlintas di benak. Arsitektur kuno yang hingga kini masih menjadi tanda Tanya besar bagi para insiyur modern mengenai tekhnik pembuatan itu memang begitu legendaris dan membawa nama Mesir menjadi Negara yang punya keajaiban dunia.

Namun, mesir yang wilayahnya terbagi dua di antara Benua Afrika dan Aisa ini juga punya hal lain yang tak kalah menarik untuk ditelusuri. Kairo, memang tetap menjadi titik awal perjalanan. Namun, jangan lewatkan untuk mengunjungi area-area sekitarnya yang menawarkan pengalaman lain.

Menatap Wajah Kairo Tua
Adalah Old Cairo atau Kairo Lama, yang juga tak kalah punya nilai histories tinggi. Memasuki wilayah bersejarah itu, mata disambut dengan bangunan masjid yang bersanding mesra dengan greja dan sinogaga, yang menjadi tanda kebesaran toleransi beragama di Mesir.

Sejarah dan kitab suci berbagai agama juga mencatat bahwa lebih dari 2000 tahun lalu, di kota inilah tempat pelarian Yusuf, Maryam dan bayi Nabi Isya dari kejaran Raja Herodes. Raja herodes kala itu berambisi membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir untuk melindungi kedudukannya sebagai raja. Sebagai monument tempat tinggal keluarga muda itu, kini berdiri sebuah gereja Coptic yang terkenal dengan sebutan Hanging Church atau Al Moallaka Church.

Disebut gereja menggantung karena dibangun di atas benteng Romawi yang bagian atapnya diletakkan kayu palem dengan lapisan batu dari benteng sebagai lantainya. Salah satu bagian lantai gereja hanya ditutup kaca, sehingga dengan jelas terlihat tidak adanya dasar kokoh yang melandasi bangunan. Atap gerejanya juga tak berbentuk kubah, seperti yang banyak ditemui di Mesir, melainkan berbentuk seperti kapal nabi Nuh yang terbuat dari kayu.
Tak jauh dari gereja gantung terdapat sebuah sinogaga. Menurut cerita, ditempat itulah nabi Musa ditemukan pertama kali oleh permaisuri Firaun dan kemudian mengangkatnya menjadi anak.

Si Anggun Alexandria
Puas dengan Old Cairo, perjalanan bisa dilanjutkan ke Alexandria, kota yang diluluhlantahkan kemudian dibangun dan dibesarkan oleh Alexander yang agung.

Kota terbesar kedua di Mesir ini terletak sekitar 200 km dari Kairo. Memasuki kota ini, seolah dibawa ke benua Eropa di masa lalu. Betapa tidak. Setiap sudut kota cantik ini dijejali berbagai residensial, rumah makan, kafe, ataupun gereja, yang begitu kental dengan sentuhan arsitektur yunani dari masa Hellenisme.

Hal tersebut bukanlah tanpa alasan. Di tahun 333 SM, kota ini memang dikuasai Alexander yang agung. Namanya pulalah yang diadaptasi untuk memberi nama kota yang wilayahnya membentang disepanjang 32 km laut mediterania itu. Kini, setiap bangunan, baik residensial maupun komersial, yang telah menginjak usia lebih dari 100 tahun di Alexandria dilindungi dan dijadikan cagar budaya.

Pengaruh yunani memang masih terasa di mana-mana di Alexandria. Bahkan hingga hari ini keturunan Arab-Yunani, hasil perkawinan penduduk Alexandria dan Yunani, masih banyak berseliweran di kota itu. Atmosfir eropa tempo dulu pun kian kental dengan adanya kereta kuda yang siap mengangkut wisatawan yang ingin mengintip suasana Alexandria dengan cara yang berbeda.

Salah satu ikon di kota ini adalah Benteng Qaitbay yang dibangun pada abad 15. Di sekitarnya terdapat pantai yang dipenihu manusia yang betah berlama-lama untuk sekedar menikmati hamparan laut biru sembari merasakan angin yang menerpa wajah.

Yang tak kalah mengagumkan adalah mesjid El Morsy Abu El Abbas yang dibangun pada tahun 1930an dan didesain oleh seorang arsitek Italia bernama Rossi. Masjid masjid ini memancarkan daya tariknya yang dahsyat, dengan kubah tinggi yang penuh ukiran dan ornamen cantik di bagian interiornya.

Museum Terbuka
Tiap sudut mesir memang seolah menyimpan cerita sejaran dan budaya yang memiliki peran besar dalam sejarah perkembangan dunia. Mesirpun punya luxor, sebuah kota yang dijuluki museum terbuka terbesar di dunia. Pasalnya luxor yang di masa lalu bernama thebes, itu didapati monument dan peninggalan bersejarah yang kini berdampingan dengan gedung-gedung modern.

Salah satunya kuil luxor dan kuil karnak yang merupakan situs religius kuno terbesar di dunia. Silahkan terpukau mengagumi kuil batu yang dipenuhi patung-patung batu nan tinggi dan besar, lengkap dengan gambar-gambar hyrogliph pada dindingnya yang bercerita.

Oase di balik Padang Batu
Puas bertualang kota-kota besar di Mesir, saatnya membelah terusan Suez, menuju wilayah mesir yang terletak di benua asia.

Taba bisa jadi pemberhentian berikut, yang berbatasan langsung dengan Israel bagian selatan. Perjalanan dari Kairo menuju Taba ditempuh lewat jalan darat dan memakan waktu 8 jam. Hanya bukit-bukit batu berukuran kecil yang menjadi pemandangan, terlihat silih berganti dengan gurun yang membentang di kiri dan kanan jalan.

Semakin dekat ke taba, perjalanan jadi terasa makin liar. Jalananan lebar dan lurus yang seakan tak berujung berubah berkelok-kelok dan menambah gungung-gunung batu yang menjulang tinggi di kedua sisi jalan. Keahlian sang pengemudi benar-benar diuji disini, mengingat banyaknya tikungan dan sulitnya menebak bentuk jalan karena tertutup gunung.

Yang menakjubkan adalah ketika melewati tikungan yang memperlihatkan pemandangan laut merah yang berwarna kehijauan diantara himpitan dua gunung batu besar. Tikungan ini sekaligus menjadi penanda bahwa perjalanan kian dekat menuju wilayah peristirahatan. Benar saja, tak lama pemandangan didominasi hotel dan resor bintang lima yang berarsitektur unik bagaikan miniature rumah berjajar di sepanjang bibir pantai.

Inilah pemberhentian terakhir dari menjelajahi Mesir yang tiap jengkalnya selalu meninggalkan pesan dan kesan tersendiri. Di sini pulalah tempat yang tepat untuk bermandikan hangatnya matahari, menatap senja dilaut merah, dan mereguk keindahan di sudut Mesir.



( kompas edisi 14 Februari 2010_ info wisata)


Kamis, 14 Oktober 2010

Nayla...

Semilir angin malam menghembus ke seluruh pelosok kota. Udara malam ini terasa begitu dingin. Perlahan-lahan udara masuk ke dalam tubuhku melalui pori-pori kulit. Aku duduk termenung bersama adikku tercinta. Hujan malam ini begitu sempurna menghiasi kesedihanku. Langit seakan tak henti-hentinya menurunkan butiran air hujan. Membasuh seluruh sendi-sendi perkotaan.
Di depan sebuah toko buku terbesar di kota kami, aku terduduk pasrah. Tak tahu harus bagaimana lagi. Si kecil nayla sudah tertidur pulas dipangkuanku. Sejenak aku melihat ke arah wajah nayla. Matanya yang bulat, indah berwarna agak kecoklatan. Rambutnya yang hitam. Panjang tergurai lurus menyentuh teras ubin toko buku. Pipi lesungnya begitu menawan. Satu dua nyamuk nakal hinggap menyergap wajahnya. Aku berusaha mengusir kerumunan nyamuk nakal itu dari wajah adikku.
Setelah seharian merengek meminta dibelikan makan. Akhirnya sekarang nayla tertidur pulas. Bukan karena kekenyangan lantas tertidur begitu saja. Tapi terlebih karena tenaganya telah habis setelah seharian terus merengek. Perutnya perih. Seharian kosong melompong tanpa terisi sebutir nasi. Ia terlihat begitu pucat. Tubuh mungilnya kemudian menggigil dahsyat. Ujung jari tangan dan kakinya mengkerut. Suhu tubuhnya menurun drastis di bandingkan tadi sore. Ya Tuhan, Apa yang harus aku lakukan. Aku tidak ingin kehilangan adikku dan hidup sebatang kara.
Malam semakin gelap. Hujan terus membasahi permukaan bumi lapisan teratas. Cipratan air hujan dari jalan raya margonda menyapa taman bunga yang berada di depan toko buku. Langit berwarna hitam pekat. Satu dua bintang bersembunyi di balik kegelapan malam. Rembulan nan indah kini tak berani menampakkan diri. Sungguh sangat mengerikan menyaksikan pemandangan langit malam ini. Suara petir menggema bersaut-sahutan. Bak orang marah yang sedang bertengkar adu mulut. Semburat kilat menyambar melukiskan akar tumbang di langit hitam nan pekat.
Butiran air mata jatuh dari kedua bola mataku. Semakin deras dan tidak terkendalikan. Air mata mengalir tanpa tahu mengapa dan bagaimana hal ini harus terjadi padaku. Sekarang aku sudah tersungkur meminta penjelasan kepada Tuhan. Kenapa si kecil nayla yang masih suci tak tersentuh dosa harus merana dan menderita seperti ini. Sesekali nayla terbangun lantas menangis karena kedinginan. Tubuhnya seperti mulai membeku. Aku mendekap dengan erat tubuh mungil nayla. Tapi sama saja, udara malam ini begitu sangat dingin.
Semakin lama, daya tahan tubuh nayla semakin lemah. Matanya mendelik seakan berbalik arah. Yang terlihat hanyalah bagian putih matanya. Aku semakin tidak bisa menahan diri untuk bergerak meminta bantuan. Namun malam ini begitu sepi. Sunyi membungkus kota kami. Suara jangkrik melengking mengalunkan lagu kesedihan. Lampu di sekitar jalan margonda bersinar dengan terangnya. Namun tak satupun mobil yang lalu lalang di jalanan. Gerai photocopy sudah tutup sejak kami berdua tiba di depan toko buku ini. Warung-warung di pinggir jalan yang menjajakan makanan sudah pergi entah kemana. Pemilik toko percetakan sepertinya sudah tertidur pulas di dalam tokonya. Aku membopong tubuh adikku ke jalan raya. Mengharap malaikat dari langit menyaksikan pengorbananku. Dan mengirimkan bantuan untuk keselamatan adikku. Sementara itu malam semakin larut.
Sinar putih terlihat mendekati kami berdua. Perasaan buncah tiba-tiba menyelinap ke dalam lubuk hati. Akhirnya malaikatpun menyaksikan kejadian ini. Semakin dekat sinar putih itu semakin nyata. Sinar yang bersumber dari lampu depan mobil yang sedang melaju dengan begitu kencang. Lantas aku berusaha berdiri di tengah jalan. Bak seperti pembegal yang ingin melakukan curanmor. Tapi tubuhku terlalu kecil untuk hal itu. Aku hanya berharap mobil itu mau mengantarkan adikku ke rumah sakit yang tak jauh dari toko buku di kota kami ini.
NGIIIIK….!!!!!! Suara denyitan rem mobil berhenti di depanku. “HEI DASAR ANAK JALANAN. CEPAT MINGGIR DARI TENGAH JALAN ATAU KU TABRAK MATI KAU!!” sahut si pembawa mobil dengan tampang menyebalkan. matanya melotot mendelik melihat penampilanku. rambutnya kriting pendek. Kulitnya hitam. Kumisnya membentang panjang. Menakutkan melihat raut muka si pembawa mobil itu.
Nayla kini sudah terkapar di pinggir jalan. Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa. Tubuhnya semakin membeku. Wajahnya semakin pucat. Seperti tak ada lagi darah yang mau mengalir melewati bagian tubuh nayla yang tidak tertutupi pakaian. Di saat genting seperti ini. Hatiku kacau, otakku tidak berjalan normal seperti biasanya. Kini, aku sudah tidak mau lagi meninggalkan nayla. Ia akan selamanya dalam pangkuanku. Walaupun ajal akan menjemputnya malam ini. Setidaknya dia meninggal dalam hangatnya pelukanku.
TIIID.,. TIIID..!!! suara klakson mobil menyadarkan lamunanku. Aku melihat ada sebuah mobil xenia berwarna hitam mendekati kami. Hujan terus mengguyur kota. Namun kali ini sudah semakin reda. Hanya bintik kecil air yang jatuh dari langit nan hitam. Tidak ada lagi kilat dan petir yang menghiasi hujan. “Hey Dek.. kau tidak apa-apa, sepertinya adikmu sedang sakit keras dan memerlukan bantuan” kepala si pembawa mobil xenia itu muncul di balik pintu mobil. Kacanya sudah terbuka setengahnya. Menanyakan kabar adikku yang entah masih bisa diselamatkan atau tidak.
“Pa aa k, to looo ng selamatkan adik sa yaaa, saya mohon Pak, saya bersedia melakukan apa saja demi keselamatan adik saya” jawabku dengan nada agak tersendat-sendat. Suaraku antara terdengar atau tidak. Tersendak di kerongkongan. Tak tahu apa yang harus aku katakan. Mendengar suaranya saja aku sudah bersyukur masih ada yang peduli. Laki-laki itu kira-kira berumur empat puluh lima tahun. Rambutnya tertutup kopiah putih. Wajahnya lebih tampan dari pada si pembawa mobil yang pertama tadi. Kulitnya berwarna sawo matang, lebih cerah. Ia menjadi malaikat penolong kami malam ini.
Aku segera membopong tubuh mungil nayla memasuki mobil itu. Di kursi depan sudah ada seorang ibu yang tertidur pulas. Mungkin dia terlalu letih. Lima menit kemudian mobil xenia sudah terparkir rapi di depan rumah sakit bunda margonda. Inilah enaknya tinggal di kota. Tidak susah-susah mencari rumah sakit dua puluh empat jam penuh. Dulu, saat aku tinggal di desa. Tatkala tengah malam tiba, tubuhku panas dingin. Keluargaku kelabakan mencari rumah sakit. Namun tak ada rumah sakit. Puskesmas hanya buka sampai jam empat sore. Itupun kalau dokternya sedang tidak sibuk.
Tubuh mungil nayla langsung dilarikan ke ruang unit gawat darurat. Aku berharap cemas menanti di luar ruangan. Bersama laki-laki pembawa mobil itu dan juga istrinya yang terkantuk-kantuk. Ternyata aku baru sadar kalau istrinya si pembawa mobil sedang hamil tua, Sepertinya tinggal menunggu hitungan hari saja. Mulutku terkunci rapat. Aku tak tahu harus berkata apa. Akhirnya laki-laki itu mendekatiku.
“Sabar ya dek, mohon maaf kami harus segera pulang. Istri saya sedang hamil. Dia butuh istirahat banyak. Semua biaya pengobatan adik – ” tiba-tiba terdiam. Berpikir sejenak lantas melanjutkan kembali ucapannya. “oh ya nama adik siapa. Saya Ahmad, panggil saja pak ahmad”.
“Saya haris Pak. Terima kasih sudah mau menolong adik saya.” jawabku singkat.
“Baiklah dek haris, bapak pulang dulu. Tenang saja semua biaya pengobatan adikmu bapak yang tanggung. Kalian bisa tinggal di sini selama lima hari. Dia akan baik-baik saja. Percayalah”.
“Sekali lagi terima kasih Pak, maaf merepotkan pak ahmad”.
“Ya ga apa-apa. sudah seharusnya manusia saling menolong sesamanya. Hari terakhir saya akan ke sini lagi untuk menjenguk adik dek haris. Sekaligus mau melunasi seluruh tagihan rumah sakit. Bapak pulang dulu ya. Tetap semangat dan tersenyumlah”.
Sepasang suami istri itu lantas pulang meninggalkan rumah sakit bunda margonda. Perawat rumah sakit menyuruhku mengganti pakaian yang sudak tak karuan. Basah, kotor dan bau keringat pastinya. Membuat aroma rumah sakit menjadi tidak sedap. Aku segera bergegas membersihkan diri dengan air hangat. Pakaian khas rumah sakit yang berwarna putih kini sudah menutupi seluruh bagian tubuhku. Terlihat begitu sangat kontras dengan warna kulitku yang gelap. Bubur ayam hangat sudah tersedia di ruang tunggu. Begitu sangat menggoda selera. Asapnya mengepul menandakan masih hangat. Wangi khas bubur ayam membawa ingatanku saat tinggal di desa dulu sebelum ibu salamah menikah dengan bapak ustman. Hingga akhirnya membuat aku dan adikku terdampar di kota ini. Tumbuh menjadi gelandangan.
***
Hari telah berganti. Udara pagi ini begitu menyegarkan. Angin sepoy-sepoy memasuki ruangan tempat nayla di rawat. Kini nayla sudah tidak di ruang unit gawat darurat lagi. Tubuhnya sudah mendingan. Tapi sampai saat ini, ia masih tidak sadarkan diri. Namun dokter bilang nayla akan baik-baik saja. Ruangan ini jauh lebih nyaman dibandingkan rumah kardus kami. Aku dan nayla akan tinggal di sini selama lima hari. Sampai pak ahmad datang menjenguk kami. Aku merogoh saku baju. Barang kali ada uang tertinggal di baju rumah sakit ini. Tak ada uang sepeserpun. Aku mulai gelisah. Satu porsi makanan sudah tersedia di atas meja. Lengkap dengan buahnya. Makanan itu sebenarnya untuk nayla. Tapi perutku terasa sangat perih. Sementara itu nayla masih belum siuman.
Dokter bilang nayla kemungkinan baru akan siuman besok. Jadi bubur ayam itu hanya untuk jaga-jaga saja. Kemungkinan untuk siuman hari ini masih mungkin. Walaupun tubuh nayla masih belum kuat untuk siuman hari ini. Mendengar penjelasan dokter, aku sudah tak kuasa lagi untuk mencicipi bubur hangat itu. Dalam hitungan menit. Bubur nayla sudah habis aku makan. Dalam keadaan lapar, terkadang antara hati dan naluri tidak bisa dipisahkan. Aku memutuskan untuk kembali ke rumah kardus dan memikirkan cara untuk bertahan hidup selanjutnya. Aku tidak mau melakukan perbuatan keji itu lagi. Aku tidak kuasa merasakan darah haram mengalir ke seluruh pembuluh darahku. Aku juga tidak tega menjadi saksi mengalirnya darah haram itu melalui pembuluh darah nayla.
Satu jam kemudian aku sudah berada di dalam rumah kardus. Sebenarnya jarak rumah kardus kami tidak terlalu jauh dengan rumah sakit itu. Tapi karena aku harus berjalan kaki, jadi membutuhkan waktu satu jam untuk sampai ke rumah kardus kami. Aku berpikir sejenak. Mondar-mandir tidak karuan. Dan tidak tahu jalan keluar apa yang harus aku lakukan. Sementara itu waktu terus bergulir. Aku harus bisa bertahan hidup. Walau bagaimana pun caranya. Akhirnya tak ada pilihan lain selain melakukan itu lagi. Aku harus bergegas menyiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan. Jangan sampai ada yang tertinggal. Karena aku baru akan kembali ke rumah kardus ini setelah nayla pulang dari rumah sakit. Perlengkapan sudah siap. Aku bergegas kembali ke rumah sakit. Barang kali nayla sudah siuman. Dan dia ingin kakaknya ada menemaninya.
Di tengah perjalanan menuju rumah sakit. Hatiku dalam perdebatan yang sangat alot. Antara iya dan tidak. Memang susah menentukan pilihan yang tidak sesuai dengan kehendak. Tapi apa mau dikata. Keadaan memaksaku untuk melakukan hal itu. Di sisa perjalananku menuju rumah sakit, aku memperhatikan kondisi rumah yang akan menjadi korban pencurianku malam ini. Aku hanya butuh memastikan satu hal. Aman. Kemudian kembali bergegas menuju rumah sakit. Lima menit sebelum tiba di rumah sakit aku bertemu dengan ustad Dr. ‘aidh al qarni. Beliau adalah tetangga rumah kardus kami sekaligus guru ngaji kami ketika ibu salaman dan bapak ustma masih hidup. Sampai saat inipun ustad ‘aidh masih sering memberikan nasihatnya. Termasuk nasihatnya kali ini setelah aku menceritakan keadaan nayla kepadanya.
“Jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun. karena, setiap keadan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Hari demi hari datang silih berganti, tahun demi tahun akan selalu berputar dan malam demi malam saling bergantian. Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman dan kegelisahan akan sirna oleh rasa aman. Sesungguhnya, setelah kesulitan akan ada kemudahan.”
Setiap nasihat dari ustad ‘aidh selalu menyentuh. Hatiku mulai basah. Tapi sekali lagi keadaan berkata lain. Aku berada dalam pilihan yang sangat sulit. Aku harus melakukan hal itu untuk kelangsungan hidup kami. Meskipun demikian, aku tetap bersyukur karena masih ada yang memberikan siraman rohani kepadaku. Setidaknya kata-kata ustad ‘aidh bisa menjadi penjelasan penyesalanku setelah melakukan hal itu. Aku tiba di rumah sakit masih dengan hati basah. Nayla masih dengan ketidaksadarannya di atas kasur. Sementara itu menu makan siang sudah disiapkan di atas meja makan. Mungkin benar kata dokter, nayla baru akan siuman besok pagi. Tubuhnya masih terlalu lemah untuk menggerakkan seluruh syaraf yang ada di sekujur tubuhnya. Menu makan siang akhirnya menjadi jatah makanku, agar malam ini aku bisa melakukan rencana pencurianku dengan sempurna.
Waktu yang ditunggu kini telah tiba. Rembulan malam nampak anggun di langit hitam berhiaskan taburan bintang. Pemandangan langit malam ini sangat berbeda dengan kemarin malam. Begitu sangat indah. Namun tak seindah keadaan hatiku saat ini. Aku masih bimbang. Nasihat dari ustad ‘aidh masih terngiang di telingaku. Tapi, apapun yang terjadi aku harus melakukannya. Tiba-tiba dorongan dalam batinku semakin kuat. Semua perlengkapan sudah aku siapkan. Aku harus segera bergegas pergi dari rumah sakit ini. Aku melihat tubuh terkulai nayla. Sebelum aku pergi, aku mencium keningnya. Air mataku jatuh menetas dan mengalir ke wajah nayla. Membuatku tak kuasa untuk menahan haru. Jam dinding di kamar nayla di rawat sudah menunjukan pukul dua belas malam. Aku bergegas pergi keluar.
Satu jam dua puluh menit kemudian, aku sudah berada di belakang rumah korban. Rumah ini tidak begitu asing bagiku. Dulu ibu salamah pernah bekerja sebagai babysitter di rumah ini. Aku pernah dua kali masuk ke dalam rumah ini. Walaupun waktu itu masih teramat kecil. Tapi aku masih bisa memutar kembali memoar otakku untuk mengenang masa itu. Masa pahit setelah meninggalnya bapak ustman. Tiba-tiba wajah ibu salamah dan bapak ustman terukir jelas di atas langit. Mereka tersenyum. Namun kemudian ibu salamah menangis tersedu-sedu. Akupun larut dalam imajinasiku. Hatiku sudah basah. Aku tidak sampai hati melukai perasaan ibu salamah dan bapak ustman dengan perbuatanku malam ini.
Tapi aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Tak ada yang bisa aku lakukan selain perbuatan tak terpuji ini. Aku segera mengendalikan diri. Mengambil alih kesadaranku. Lantas melaksanakan rencana yang sudah aku susun rapi. Baru kali ini aku merasa bersalah melakukan perbuatan ini. Padahal aku sudah terbiasa melakukannya semenjak ibu salamah pergi menjemput bapak ustman memenuhi panggilan Tuhan.
Aku mulai melancarkan aksiku. Perlahan tapi pasti memasuki rumah mantan majikan ibu salamah dulu. Hanya butuh waktu lima menit untuk masuk kedalam rumah mewah ini. Di belakang rumah ini terdapat sebuah pintu yang sengaja di gunakan untuk jalan keluar masuk pekerja yang punya rumah. Termasuk ibuku. Agar tidak mengganggu tamu agung yang keluar masuk pintu depan. Maklum, pemilik rumah ini adalah salah satu pejabat tertinggi di kota ini. Dan melalui pintu itu pulalah aku masuk ke dalam rumah ini dengan bantuan alat yang sudah ku persiapkan. Lantas tanpa pikir panjang aku segera menuju ke kamar pasangan suami istri majikan ibu dulu. Karena disitulah biasanya tempat orang kaya menyembunyikan harta kekayaannya. Dengan gerakan gesit, aku sudah bisa menguasai kamar pasangan suami istri itu, mereka tertidur pulas sekali. Mungkin sang suami sangat lemah setelah seharian rapat di kantornya. Dan sang istri tidak ingin mengganggu suaminya.
Akhirnya aku bisa mendapatkan apa yang aku cari dalam hitungan detik. Untuk urusan yang satu ini, instingku selalu berkata benar. Tidak salah lagi. Harta bapak pejabat itu diletakkan di lemari kecil yang terletak di samping tempat tidur. Aku hanya mengambil apa yang aku butuhkan untuk satu minggu ke depan. Tidak lebih. Lantas bergegas kembali keluar kamar dan secepatnya pergi ke rumah sakit. Kasihan nayla, sendirian. Tidak ada yang menemaninya, selain perawat cantik itu. Sebelum keluar melalui pintu belakang, aku terlebih dahulu harus melewati dapur rumah mewah ini. Karena pintu belakang itu memang tepat terletak di dapur yang punya rumah. Aku harus ekstra hati-hati, karena di samping dapur itu ada ruangan tempat para pembantu rumah ini beristirahat. Namun hal itu bisa aku kendalikan. Sejurus kemudian aku sudah berada di pintu belakang dan keluar dengan aman.
“WOIIII MALIIIIIING…MALIIIIIIIING…..!!!!!!! ADA MALING KELUAR RUMAH…”
Hatiku mulai berdegup kencang. DAG..DIG..DUG… semakin kencang. Sekencang kakiku berlari melewati gang-gang sempit. Hal seperti ini baru pertama kali bagiku. Aku sudah tidak banyak berpikir panjang. Perasaanku sudah tidak menentu. Ternyata bukan hanya satpam rumah itu yang mengejarku, tetapi hampir seluruh warga ikut keluar rumah dan memburu diriku. Aku sudah tidak tahu lagi apa yang akan terjadi dengan diriku. Jika mereka menangkapku dan mejebloskan aku ke penjara. Itu saja masih untung. Bagaimana jika aku menjadi bulan-bulanan warga saat itu. Ya Tuhan misteri apa lagi yang sedang Engkau rencanakan. Begitu banyak pertanyaan yang hinggap merasuk memenuhi isi otakku.
TIDAAAAK…!!!! Jalan buntu. Terkepung. Habislah aku malam ini. Aku sudah tersungkur kaku. Sempurna membentuk formasi sujud. Mematung bak orang yang sudah siap menanti hukuman mati atas perbuatan kejinya. Sementara itu kerumunan warga semakin ganas berlarian ke arahku. Raut wajah nayla, ibu salamah, bapak ustman dan ustad aidh mulai menghantui seluruh pikiranku. Aku sungguh malu. Malu atas kejadian ini. Bagaimana kalau bapak ahmad tahu semua ini. Tak ada pilihan lain. Aku pasrahkan semua takdirku saat itu. Aku tidak ingin mencari pembenaran. Semuanya sudah jelas. Perkara ini disebabkan karena kebodohanku. Aku sudah tertunduk meminta ampunan kepada Tuhan. Air mataku mengalir sangat deras. Aku menyesali kejadian ini. Sejadi-jadinya aku menangis dalam keadaan tak berdaya. Hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi dengan diriku.
BUKK..!!! BAKK…!!! PLLAAK..!!! BRUUUUKKK…!!! PRAAAAKK….!!!!!
HAJAAARRRR ANAK BANGSAT ITU……. TERUSSSS… HABISI SAJA BILA PERLU……. PERBUATANNYA MERESAHKAN WARGA……….!!!!!!!!!
Aku sudah tidak sadarkan diri setelah beberapa pukulan dan tendangan bertubi-tubi menghampiri tubuhku. Yang aku rasakan saat itu adalah perih. Ngilu. Nyeri. Sakit luar biasa. Bercampur linangan air mata. Semua berkumpul menjadi satu. Nyaris aku kehilangan semua harga diri dan kehormatanku. Aku tersungkur tak sadarkan diri. Setelah beberapa warga melucuti pakaianku dan hanya menyisakan celana dalam. Aku sempat melawan saat mereka melucuti pakaianku. Namun apalah daya, tubuh ku yang kecil tak sebanding dengan tubuh mereka yang besar dan kekar. Aku sudah diarak seluruh warga ke kantor polisi. Dan di sanalah baru aku sadarkan diri dan segera memakai pakaian khas tahanan polisi.
Sementara itu. Di rumah sakit bunda margonda, nayla sudah ada perkembangan. Perawat itu sangat senang atas kemajuan nayla. Dokter kemudian memeriksa tubuh mungil nayla. Tangan nayla sudah bisa bergerak. Tapi matanya masih terpejam. Namun, seluruh kesadarannya telah pulih kembali, hanya tinggal menunggu waktu saja untuk membuka matanya. Sepertinya dokter melihat ada keganjalan dalam diri nayla saat itu. Tapi ia tidak terlalu menghiraukannya, dokter itu teramat bahagia melihat kemajuan nayla kala itu. Dan tentunya akan menceritakan kepadaku setelah aku kembali ke rumah sakut itu. Namun harapan hanya tinggal harapan. Orang yang ditunggu dokter itu tidak kunjung tiba. Tak ada kakak dari gadis kecil yang saat ini masih tetap terjaga dalam tidurnya. Dokter itu mulai sadar kalau sudah tiga hari ini nayla belum membuka matanya. Ada apa dengan gadis ini. Dokterpun mulai cemas.
Hari berlalu begitu saja. tanpa gairah. Tanpa semangat. hatiku sudah semakin hancur. Pecah berkeping-keping. Lidahku kelu. Tak ada satupun kata yang keluar dari mulutku. Yang ada dalam pikiranku saat ini hanya satu. Bagaimana keadaan nayla sekarang. Aku ingin menjenguk adikku. Aku ingin melihat senyuman manis adikku. Sudah tiga hari ini aku di tahan di penjara. Aku sudah tak tahan lagi dengan ini semua. Aku mulai putus asa. Aku akan selamanya berdiam diri di tahanan ini selama tidak ada yang mau membebaskanku. Ditengah hiruk pikuk kasus korupsi yang melanda negeri ini. Terkadang kasus seperti diriku menjadi perbincangan hangat untuk dipertontonkan di media. Bahkan ada yang lebih parah lagi. Seorang nenek tua yang hanya mengambil tiga buah pepaya tetangganya harus mendekam dipenjara ini selama satu minggu terakhir ini.
Tepat di hari ke empat masa tahananku, tiba-tiba penjaga sel penjara memanggilku untuk keluar dan segera bergegas menemui tamu yang ingin melihat kondisiku saat ini. Hatiku sangat senang mendengar itu semua. Namun dalam batinku masih menduga-duga siapa tamu yang menjenguk diriku yang hina ini. Untuk mengusir rasa penasaranku akhirnya aku segera menemui tamu itu. Dan ternyata tamu yang menjengukku adalah orang yang sangat dekat denganku. Dia adalah ustad aidh al qarni. Aku sangat senang sekali. Ia datang kemari, itu tandanya ada harapan untukku bertemu nayla. Tiba-tiba air mataku mulai tak terbendungkan untuk keluar dari kedua kelopak mataku. Begitupun dengan ustad aidh, ia sudah tertunduk haru atas kejadian yang menimpa diriku.
“Maafkan aku harist, seharusnya kalian berdua tinggal saja di rumahku. Tak perlu ada kejadian seperti ini. Aku tahu ini sangat berat untuk kalian. Tapi inilah kehidupan. Kau harus ikhlas dengan semua takdir yang digariskan untukmu. Orang-orang yang sengsara adalah mereka yang miskin iman dan mengalami krisis keyakinan. Ibnu Timiyyah pernah dipenjara, tetapi dipenjara iulah ia banyak menghasilkan karya”. Lantunan nasihat ustad aidh kemudian mengilir masuk ke dalam otakku. Aku sudah tak kuasa menahan haru. Air mataku semakin deras. Ustad aidh juga menjelaskan bahwa aku bisa menemui adikku hari ini. Kemudian aku bergegas berganti pakaian yang sudah dibawakan ustad aidh. Ia tidak sampai hati melihat penampilanku saat itu.
Setiba di rumah sakit, aku segera menemui ruangan adikku di rawat. Dokter sudah menunggu kedatanganku. Nayla baru akan membuka matanya hari ini. Aku tak kuasa melihat nayla yang berusaha membuka matanya. Namun sayang sungguh sayang ternyata setelah nayla berhasil membuka matanya, ia hanya melihat hitam. Pekat, tak ada cahaya. Dokter bilang nayla terjangkit kanker retina. Kedua bola mata nayla sudah tidak bisa di selamatkan. Hatiku sudah terpukul. Air mata melebur di atas pipiku. Aku memeluk tubuh mungil nayla. Ia ikut menangis. Tak tahu kenapa nayla harus menangis kala itu. Dokter bilang harus ada operasi donor mata, kalau nayla tetap ingin bisa melihat kembali indahnya dunia.
Aku sudah bersedia menjadi pendonor pertama bagi kedua bola mata nayla. Aku sampai tak tega hati kalau nayla harus menderita dan merana tanpa kedua matanya. Akhirnya hari ini dilangsungkan proses pendonoran mataku. Namun sebelumnya ustad aidh meyakinkan kesanggupanku. Dan aku sudah siap dan sanggup hidup tanpa kedua bola mataku. “Barang siapa Ku ambil dua kekasihnya (matanya) dan ia tetap bersabar, maka Aku (Tuhan) akan mengganti kedua (mata)nya itu dengan surga” kalimat itu yang aku dengar terakhir dari ustad aidh.
Proses pendonoran bola mata itupun akhirnya dilaksanakan dengan baik. Aku merasa lega telah melakukan ini semua untuk nayla. Dan satu kejutan terindahku, keesokan paginya ternyata bapak ahmad beserta istrinya datang ke rumah sakit bunda margonda. Istrinya tiba-tiba ingin melihat nayla karena sudah kangen dengan buah hati yang ada dalam perut kandungannya. Lantas setelah mengetahui keadaanku dan keadaan nayla, Pak ahmad sangat terkejut. Begitu juga dengan istrinya. Kemudian pak ahmad mengajak aku untuk ngobrol di ruang tempat nayla di rawat.
Pertanyaan demi pertanyaan pak ahmad aku jawab dengan baik, sampai pada akhirnya ia ingin sekali mengenali keluargaku. Dan aku menceritakan kepadanya prihal keluargaku. “Aku terlahir sebagai anak dari ibu salamah dan bapak Muhammad Ghofur, namun saat itu bapak Ghofur tidak tahu kalau aku anaknya. Kata ibu sewaktu bapak ghofur menceraikan ibu salamah dulu, ternyata dalam perut ibu terdapat buah hati hasil perkawinan mereka.” Pak ahmad tiba-tiba memeluk tubuhku. Ia tak kuasa menahan haru. Perasaannya tak karuan. Senang. Sedih. Menyesal. Kecewa. Entahlah, hanya pak ahmad sendiri yang tahu isi hantinya saat itu. Dan ketika aku hendak melanjutkan kisah hidupku sampai tiba di kota ini, tiba-tiba pak ahmad berkata “Anakku, tahukah kau siapa nama lengkap pak Ahmad ini. Nama bapak Muhammad Ghofur nak, Bapak tidak ingin ketika memberikan pertolongan kepada adikmu. Identitas bapak diketahui oleh siapapun termasuk dirimu, makanya bapak hanya menggunakan nama panggilan sehari-hari yang hanya digunakan keluarga dekat saja. Pak Ahmad. Diambil dari kata Muhammad.” Aku sudah tersungkur memuja keagungan Tuhan semesta Alam. Nasihat ustad aidh tiba-tiba menggema di ruang tempat nayla dirawat.
“Dengan berdzikir kepada Tuhan semesta alam, awan ketakutan, kegalauan, kecemasan dan kesedihan akan sirna. Bahkan, dengan berdzikir kepada-Nya segunung tumukan beban kehidupan dan permasalahan hidup akan runtuh dengan sendirinya. Pena takdir telah mengering, lembaran-lembaran catatan perjalanan hidup telah disimpan, setiap perkara telah diputuskan dan takdir telah ditetapkan”.
SEKIAN