Sastrawan Muda ala Fisika
WELCOME
Selama nafas terus berhembus... Selama Jantung terus berdetak... Selama kaki tetap berpijak....
Selama itu pula aku akan bertahan... Bertahan di Dunia Mu... Hanya untuk beribadah Kepada Mu...
Alhamdulillah.... Thanks Allah of Your Blessing... Hiasi Hidup agar lebih hidup.....
Selama itu pula aku akan bertahan... Bertahan di Dunia Mu... Hanya untuk beribadah Kepada Mu...
Alhamdulillah.... Thanks Allah of Your Blessing... Hiasi Hidup agar lebih hidup.....
Kamis, 23 Juni 2011
Senin, 20 Juni 2011
Indahnya Seni
Dears reader...
Kali ini saya akan serinbg sedikit tentang seni...
Hm.,.. berbicara masalah seni tentu tak lepas dari masalah pro dan kontra...
terkadang sesuatu yang konyol itu di pakai dalih seni,,,
namun, yang harus kita ketahui adalah seni membawa kesenangan bagi diri kita..
jadi bener banget yang katanya seni itu normatif.. jadi tergantung orang yang memanandangnya...
ada kalanya seni itu bisa di nikmati olehg semua kalangan, ada juga seni yang hanya bisa di nikmati oleh orang-orang tertentu..
contohynya nasyid,,, nah tentu7 ini seni dakwahnya kaum muslim.. ga mungkin bs di nikmati oleh orang kristen , hindu, budha atau lain sebagainyal...
yaps,,, itulah indahnya seni,,,:)
hehehe ga nyambung sama judulnya yah,,
wkwkwkw
yang pentinbg nulis dulu aja,,
kebetulan di depan gedung B101 Fmipa ui ada yg lain latihan nyanyi nh..
kayaknya mereka mau tampil nh,,
nah musik jg seni lho..
so,, lets enjoy your beauty with seni..
Kali ini saya akan serinbg sedikit tentang seni...
Hm.,.. berbicara masalah seni tentu tak lepas dari masalah pro dan kontra...
terkadang sesuatu yang konyol itu di pakai dalih seni,,,
namun, yang harus kita ketahui adalah seni membawa kesenangan bagi diri kita..
jadi bener banget yang katanya seni itu normatif.. jadi tergantung orang yang memanandangnya...
ada kalanya seni itu bisa di nikmati olehg semua kalangan, ada juga seni yang hanya bisa di nikmati oleh orang-orang tertentu..
contohynya nasyid,,, nah tentu7 ini seni dakwahnya kaum muslim.. ga mungkin bs di nikmati oleh orang kristen , hindu, budha atau lain sebagainyal...
yaps,,, itulah indahnya seni,,,:)
hehehe ga nyambung sama judulnya yah,,
wkwkwkw
yang pentinbg nulis dulu aja,,
kebetulan di depan gedung B101 Fmipa ui ada yg lain latihan nyanyi nh..
kayaknya mereka mau tampil nh,,
nah musik jg seni lho..
so,, lets enjoy your beauty with seni..
Minggu, 19 Juni 2011
Life is chooses....
Dears,, temans
Menulis merupakan hal yang sangat asyik jika kita menikmatinya ?
Right ?
Tapi kalo begitu semua pekerjaan juga asyik donk jika menikmatinya...
yaps, benar sekali, setiap pekerjaan yang dilakukan dengan menikmatinya pasti terasa lebih asyik walaupun hal yang kita lakukan merupakan hal kecil. dari pada melakukan hal besar namun tidak mengasyikkan..
nah lho mending pilih yang mana ?
kebanyakan orang pasti akan bilang " Saya tidak pilih dua2 nya"
yang dia mau adalah pekerjaan besar dan mengasyikkan...
namun sadarkan kita ????
bahwa pilihan itu tidak ada ????
mana mungkin kita memilih sesuatu yang tidak ada piliyhannya ?
contoh ada orang yang mau memberi anda satu dari dua barang berikut...
pilih mobil atau rumah ???
nah,, teruss orang itu bilang saya tidak mau dua duanya.. saya mau nya apartement...
akhirnya orang itu tidak mendapatkan apa apa....
dan masih banyak lagi contoh kehidupan sehari-hari yang sering kita temui....
nah.,.. jadi mulai dari sekarang berhentilah memilih yang tidak ada dalam pilihan ok,,, ???
Menulis merupakan hal yang sangat asyik jika kita menikmatinya ?
Right ?
Tapi kalo begitu semua pekerjaan juga asyik donk jika menikmatinya...
yaps, benar sekali, setiap pekerjaan yang dilakukan dengan menikmatinya pasti terasa lebih asyik walaupun hal yang kita lakukan merupakan hal kecil. dari pada melakukan hal besar namun tidak mengasyikkan..
nah lho mending pilih yang mana ?
kebanyakan orang pasti akan bilang " Saya tidak pilih dua2 nya"
yang dia mau adalah pekerjaan besar dan mengasyikkan...
namun sadarkan kita ????
bahwa pilihan itu tidak ada ????
mana mungkin kita memilih sesuatu yang tidak ada piliyhannya ?
contoh ada orang yang mau memberi anda satu dari dua barang berikut...
pilih mobil atau rumah ???
nah,, teruss orang itu bilang saya tidak mau dua duanya.. saya mau nya apartement...
akhirnya orang itu tidak mendapatkan apa apa....
dan masih banyak lagi contoh kehidupan sehari-hari yang sering kita temui....
nah.,.. jadi mulai dari sekarang berhentilah memilih yang tidak ada dalam pilihan ok,,, ???
Minggu, 22 Mei 2011
"Dulu Yahudi, Sekarang Kaum Muslimin Jadi Target Kebencian di Eropa"
Kaum Muslimin di Eropa sekarang menggantikan posisi kaum Yahudi di Eropa pada masa lalu ketika orang-orang Yahudi menjadi target diskriminasi dan kecurigaan masyarakat Eropa.
Hal tersebut diungkapkan cendikiawan muslim asal Swiss, Tariq Ramadan dalam sebuah seminat di Universitas Bilgi, Istanbul, Turki, pada Jumat pekan kemarin. Menurut cendekiawan muslim yang sekarang menjadi profesor tamu di Universitas Oxford itu, saat ini ada aliansi-aliansi baru di Eropa yang menolak kehadiran kaum Muslimin, dan orang-orang yang dulu menolak Yudaisme sekarang menolak keberadan Islam dan Muslim di Eropa.
"Sikap diskriminatif orang-orang Eropa ini, bukan hanya pada isu Islamisme; tapi juga menyoal perjungan sebuah kekuatan. Pola pikir masyarakat Eropa belum terintegrasi bahwa Islam juga bagian dari agama bagi masyarakat Barat," ujar cucu pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir, Hasan Al-Banna ini.
"Tokoh-tokoh seperti Marine Le Pen, pemimpin Partai Front Nasional di Prancis, dan politisi Belanda Geert Wilders, menerapkan politik untuk menimbulkan ketakutan orang terhadap Islam, dan ini sangat berbahaya," sambung Ramadan mengecam Islamofobia di Eropa.
Menurutnya, yang menjadi ketakutan orang-orang Eropa terhadap Islam yang memicu makin meningkatnya sikap anti-Islam adalah, perubahan demografi populasi Muslim di Eropa. "Makin banyak Muslim yang menjadi orang Eropa, Islam akan makin jadi persoalan bagi masyarakat Eropa," tukas Ramadan.
Pada kesempatan itu, Ramadan juga mengkritik pidato Presiden AS Barack Obama tentang Timur Tengah dan dunia Islam yang disampaikan pada Jumat (20/5). Ia mengkritik Obama karena tidak menyebut-nyebut peranan Turki terkait situasi Timur Tengah.
"Saya kira, apa yang tidak disentuh Obama dalam pidatonya, lebih penting dari yang ia sebut-sebut dalam pidato tersebut. Mungkin AS punya kepentingan-kepentingan lainnya di kawasan, yang tidak kita sadari," kata Ramadan.
Ramadan also criticized U.S. President Barack Obama for not touching on Turkey during his speech Thursday regarding the Middle East.
Ia juga mengatakan bahwa AS punya rencana dibalik permintaannya agar Bank Dunia dan IMF menstabilkan serta memodernisasi perekonomian di Tunisia dan Mesir. Menurut Ramadan, permintaan itu menunjukkan bahwa AS sedang berusaha agar negara-negara yang baru saja mengalami revolusi seperti Tunisia dan Mesir, menjadi negara yang secara ekonomi akan bergantung pada AS, meski negara-negara tersebut termasuk aman dari sisi perekonomiannya. (ln/Hurriyet)
sumber : http://www.eramuslim.com/berita/dunia/dulu-yahudi-sekarang-kaum-muslimin-yang-jadi-target-kebencian-di-eropa.htm
Jumat, 20 Mei 2011
"Tentara Islam" Gaza Dimasukkan AS dalam Daftar Teroris Internasional
Amerika Serikat mengumumkan hari Kamis (19/5) bahwa Tentara Islam (Jaisyul Islam), sebuah kelompok perlawanan Salafi Jihadi yang berbasis di Jalur Gaza, telah ditambahkan ke dalam daftar teroris internasional.
Tentara Islam menjadi terkenal pada tahun 2006 ketika bekerja sama dengan Hamas untuk menangkap prajurit IDF Gilad Shalit, dan juga terlibat dalam penculikan tahun 2007 terhadap wartawan BBC Alan Johnston. Namun kedua kelompok pejuang Palestina asal Gaza ini sekarang saling bersaing.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Tentara Islam, yang berhubungan erat dengan Salafi Jihadi di Gaza, juga bertanggung jawab atas sejumlah serangan roket terhadap Israel dan serangan terhadap warga sipil Mesir tahun 2009 yang mengakibatkan korban dan kematian.
"Tentara Islam sebelumnya bekerja dengan Hamas dan mencoba untuk mengembangkan kontak yang lebih dekat dengan al-Qaidah," kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, mencatat bahwa kelompok itu telah merilis sebuah pidato penghormatan untuk pemimpin al-Qaidah Usamah bin Ladin setelah ia dibunuh di Pakistan oleh pasukan AS pada tanggal 2 Mei lalu.(fq/ynet)
sumber : http://www.eramuslim.com/berita/dunia/kelompok-tentara-islam-gaza-dimasukkan-as-dalam-daftar-teroris-internasional.htm
Tentara Islam menjadi terkenal pada tahun 2006 ketika bekerja sama dengan Hamas untuk menangkap prajurit IDF Gilad Shalit, dan juga terlibat dalam penculikan tahun 2007 terhadap wartawan BBC Alan Johnston. Namun kedua kelompok pejuang Palestina asal Gaza ini sekarang saling bersaing.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Tentara Islam, yang berhubungan erat dengan Salafi Jihadi di Gaza, juga bertanggung jawab atas sejumlah serangan roket terhadap Israel dan serangan terhadap warga sipil Mesir tahun 2009 yang mengakibatkan korban dan kematian.
"Tentara Islam sebelumnya bekerja dengan Hamas dan mencoba untuk mengembangkan kontak yang lebih dekat dengan al-Qaidah," kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, mencatat bahwa kelompok itu telah merilis sebuah pidato penghormatan untuk pemimpin al-Qaidah Usamah bin Ladin setelah ia dibunuh di Pakistan oleh pasukan AS pada tanggal 2 Mei lalu.(fq/ynet)
sumber : http://www.eramuslim.com/berita/dunia/kelompok-tentara-islam-gaza-dimasukkan-as-dalam-daftar-teroris-internasional.htm
Rabu, 18 Mei 2011
Semua Indah Dalam Rambu-Nya
Senyumku jadi mengecut, pakaian terusan (gamis) kesayanganku, si coklat berbunga gelap itu malah terus-menerus jadi perhatian orang sekitar. Awal spring identik dengan baju terusan, tapi bukan yang menutup aurat, biasanya yang ‘lagi in’ adalah baju terusan berbunga dengan bahan ketat dan tanpa lengan alias bagian ketiak terlihat, githu lho.
Oke, please, nurani…bisikku, tetaplah husnudzon, anggaplah memang orang-orang kafir sekitar sini kebetulan memang tak pernah melihat muslimah, tak punya uang untuk jalan-jalan sampai bisa mengunjungi Indonesia dan negara bersiram mentari lainnya. Namun bukan itu yang membuatku kesal, hari ini sudah hampir sore dan diriku belum makan siang padahal sedang hamil tujuh bulan, dan ingin bergegas mampir membeli roti di kedai, namun aduuuh, tiba-tiba selangkah sebelum memasuki kedai, ada dua petugas berbaju ‘sok sexy’ (yang perempuan) dan ‘sok macho’ (yang laki-laki) mendekatiku, dengan memandangku curiga mereka bermaksud memeriksa kartu identitasku. Sedih juga, Ya Robbi, rezeki makan siangku dan anak-anak tertunda lama, bisik hatiku lagi.
Beberapa kali suamiku mengingatkan, “Tetap ceria, donk sayang… kan udah lama di luar negeri, udah tau lah kamu banyak hal seperti ini. Kadang-kadang memang nyebelin kalau di kota kecil macam Krakow saat berjumpa petugas imigrasi yang memeriksa, system ngeceknya masih manual, yah mengganggu jadwal waktu aktivitas orang lain, namun kan tetap ada sisi baiknya, mereka meriksanya resmi dan gak pakai cara-cara minta uang rokok kayak di negeri antah berantah, hehehe, apalagi sekarang kan makin banyak petugas yang jadi kenal kamu, bahwa ada seorang muslimah Indonesia dan yang paling sering beredarnya di wilayah old town sini…”, hibur pangeran hatiku tersebut.
Sipitnya mataku memang dengan mudah dikenali, ciri paling berbeda dengan orang lokal sini. Tambah lagi, dua hari lalu aku jatuh terpeleset, lebam-lebam di tubuhku termasuk bagian muka di kelopak mata kananku. Si dua petugas itu terlihat makin curiga, lekat-lekat menatapku, apalagi di lembar-lembar passport dan kartu identitasku memang tak ada foto yang menampakkan rambut dan telinga (seperti aturan kuno biasanya), semua pas foto yang terpasang selalu kelihatan muka doang. Setelah mendengar pembicaraan mereka dengan bahasa Polish tentang kecurigaan kepada umat muslim (yang merupakan saudara-saudariku, yang difitnah sebagai teroris dalam media-media barat), apalagi system kuno mereka dalam mengkonfirmasi kartu identitas harus menanti lebih dari 30 menit—menelepon ke sana-sini, maka keramahan memudar dari wajahku. Sosok kafirin di hadapanku itu adalah contoh nyata kaum yang melakukan diskriminasi, terutama terhadap busana kaum muslimah.
Seraya mengingat-ingat, sister kita di sebuah kota kecil, di Amerika, pernah pula akhirnya memutuskan untuk membuka hijabnya, atas izin suaminya, (astaghfirrulloh…) sebab ada tekanan lahir bathin yang teramat keras dari kaum kafir sekitar mereka, akhirnya setelah ribuan kali berpikir ulang, maka dilepasnyalah identitas kemuslimahannya tersebut. Yah, sebetulnya itulah tujuan kaum islamofobia atau sosok-sosok yang memerangi umat Islam lainnya, sasaran paling mujarab adalah para muslimah berhijab, akan selalu dibuat tidak tenang, tidak nyaman, diremehkan, direndahkan, dibuat sakit hati yang dikaitkan dengan penampilan ‘menutup aurat’ tersebut, agar sikap istiqomah menjadi goyah, agar mau bertekuk lutut di hadapan mereka. Agar mau sama hinanya dengan penampilan mengumbar aurat yang mereka katakan sebagai bentuk rasa percaya diri yang tinggi, ‘explore penampilan’ se-eksotik mungkin. Naudzubillahi minzaliik.
Dan di era yang makin maju ini, ternyata tetap banyak muslimah yang tertipu daya, tak sadar akan tingginya kemuliaan diri dalam Islam, sehingga tak menyadari pula saat terbawa oleh buaian manis ‘kesuksesan berkarir’ yang dielu-elukan sebagai kampanye para pengikut setan tersebut, antara lain kesuksesan wanita mereka ukur dari keahlian menggoda pria, tampilan zahir menonjol dan lekuk-lekuk yang harus dipertontonkan, kecantikan fisik menjadi kriteria utama, kesempurnaan dandanan dengan kosmetika bermerk terkenal, perawatan kuku dan mewarnainya sesuai warna busana (kalau di Krakow, nenek-nenek pun hobi mewarnai kuku, juga pakai glitter lho…) dan sejenis itu, bahkan ada acara televisi (di Eropa ini), yang mana acara tersebut adalah wanita-wanita dan lelaki yang telanjang, dan dinilai oleh jurinya “siapakah yang paling bagus bentuk tubuhnya?” dan siapakah yang punya tubuh paling menggoda? (Waktu itu saya sedang mencoba lihat channel-channel televisi ketika baru pindah, dan seumur hidup, baru kali ini Saya melihat wajah-wajah paling bodoh memproduksi acara tak bermutu seperti itu). Yang saya lihat adalah saat acara hampir berakhir dan juri memutuskan pemenangnya, yang kalah malah jejeritan menangis, kata si wanita yang menangis itu, karena perutnya kurang rata, makanya dia sedih sekali ketika kalah. Astaghfirrulloh!
Jelas saya sangat bersyukur, kita muslimah memang berbeda dengan mereka, Allah ta’ala mengucuri hidayahNYA, mengalirkan kecerdasan kepada kita, melimpahi hikmah dan ilmu-Nya setiap waktu, walaupun terkadang kadar keimanan kita sedang goyah atau turun, Allah SWT tetap menjaga dan melindungi kita, mendidik karakter jiwa ini, dan dengan segala skenarioNya, kita dibimbing umtuk selalu optimis dan bersyukur. Karena dunia ini cuma tempat singgah sesaat saja.
Kembali pada peristiwa sore itu. Benar-benar menyakitkan hati, detik itu perutku lapar sekali, (jadi teringat ada teman India pernah bercerita, tiba-tiba diperiksa saat kebelet pipis mau masuk WC umum di mall, terbayang khan bagaimana sulitnya menahan pipis selama satu jam?!), kesabaran diuji kembali, hampir sejam dicek-cek si kartu identitas itu. Mereka cuek saja melihat bayiku yang sudah bosan dan mulai rewel, hingga akhirnya suamiku membawakan sebungkus kentang goreng agar saya bisa menunggui pemeriksaan itu sambil mengganjal perut. Alhamdulillah, masih ada sosok-sosok pangeran di sampingku yang terus menghibur, kegiatan menanti sejam itu kami isi dengan do’a-do’a, kami untai beragam kata dengan percaya diri, bahwa Allah ta’ala pasti membalas kezhaliman mereka.
Terkenang akan kebersamaan dengan saudara-saudari seiman, dalam tautan aqidah yang sama, kita tidak pernah dibedakan berdasarkan karakteristik suku, antar golongan, jenis kelamin, atau ras. Kita diajarkan untuk menghargai sesama manusia, menjaga hubungan dengan Allah ta’ala serta hubungan dengan setiap insan, beraktivitas sehari-hari dengan diniatkan beramal shalih. Subhanalloh, alangkah indah semuanya dalam rambu-rambu agamaMU, ya Allah.
Bahkan tentang perbedaan bentuk fisik yang diciptakanNYA, Allah ta’ala mengungkapkan, “Wahai manusia! sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (QS. Al-Hujurat [49] : 13)
Ada hal lain lagi, yang paling gemar dibicarakan kaum wanita tentang penampilan fisik, dikampanyekan ‘harus’ memamerkan rambut indah, kulit putih bersinar dan bentuk tubuh berkelok-kelok alias mempertontonkan lekuk-lekuk jasmani buat “cuci mata” para lawan jenis di sekitarnya. Bahkan yang sudah menutup aurat pun, masih tergoda untuk dielu-elukan sebagai sosok yang modis dan seksi dengan tetap berpakaian ‘islami’. Duhai saudaraku, tercengang diri ini melihat produk-produk ‘kecantikan semu’ yang ditawarkan media barat untukmu. Bayangkan, tak hanya produk bedak berjenis warna, ada pemutih kulit, ada penyedot lemak, ada pula produk bulu mata palsu dan berbagai jenis lensa kontak supaya tampilan mata tidak terlalu sipit atau tak terlalu besar. Ada produk untuk menambahi pembesaran buah dada bahkan untuk menipu diri di alat vital alias produk ‘kembali perawan’, astaghfirrulloh.
Sudah puluhan kali sahabat lama yang berjumpa saat on-line bertanya padaku, “Pakai produk perawatan apa sih, jeng…? Tampaknya tambah putih aja kamu yah, nitip donk produknya kalo’ mudik…”, dan kalimat lain sejenis itu. Lhooo, kalian lupakah bahwa kulit putih ini malah membuatku dibeda-bedakan oleh pak guru, aku diawasi ketat saat upacara bendera semasa sekolah gara-gara pak guru tersayang itu ketakutan kalau aku pingsan, lupakah akan hal itu? Lupakah kalian kalau pigmen kulit yang sangat pucat ini malah merupakan tanda daya tahan tubuh yang kurang kuat? Dan bahkan si kulit putih malah lebih cepat imbas bertotol coklat tatkala terserang sinar UV mentari dari pada yang berkulit gelap. Serta kumpulan minyaknya malah makin lebih kentara dibandingkan si kulit gelap. Jawabanku selalu sama, duhai saudari-saudariku nan sholihat, menutup aurat dan bersiram air wudhu adalah “kosmetika alami” sepanjang zaman, insya Allah.
Apalagi sudah ada kisah teman dekat yang nyaris diperkosa gara-gara tersibak betis putihnya di bus antar-kota yang ditumpangi. Juga makin majunya tekhnologi dan tuntutan modernisasi, para wanita berkulit putih makin memoles diri agar kecantikan fisik dieksploitasi sebesar-besarnya, semua lekukan tubuh ditonjolkan dengan maksud menggoda iman, juga dengan niat menipu serta berbuat kejahatan lain. Maka yang berkulit gelap pun jadi tak mau kalah, warna-warna bedak makin beragam dan polesan merata di wajah serta tubuh agar setidaknya tampak ‘imut si hitam manis’, plus bersandang gelar sexy juga. Di minggu-minggu ini, publik disodori berita-berita tentang ‘penipu-penipu cantik’, yang konon sudah sangat sukses meraup beragam harta kekayaan hasil ‘kerja haram’ tersebut.
Jangan lupa, efek-efek operasi plastik, penggunaan ragam kosmetika berbahaya dan terbakarnya kulit yang diumbar di bawah ultra-violet sudah banyak memakan korban. Tak hanya derita kanker kulit atau penyakit lainnya, namun para wanita yang ‘sukses’ memperbarui penampilan diri itu ada juga yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri, atau dibunuh saingannya, ada yang jiwanya makin terganggu hingga kehilangan ingatan, dll. Rasa syukur ternyata amat mahal harganya.
Saudara-saudariku, sipit atau tidak mata kita, putih maupun gelap kulit kita, tinggi atau pendeknya raga kita, kurus maupun gemuk badan kita, semuanya adalah kurnia Ilahi nan sempurna, jika memang tidak suka, silakan complain denganNYA kalau berani. Yang paling penting adalah tujuan hidup kita terarah, kampung akhirat menjadi cita-cita, kehalalan nafkah terpelihara. Jika bukan kita sendiri yang percaya diri dan bangga akan status kemusliman yang disandang, akan keberagaman bangsa yang ada, akan nilai ketaqwaan yang jadi penilaian sejati di hadapanNya, maka makin hancurlah generasi muda islam.
Setiap masa yang kita lewati pastilah memiliki pelajaran dan hikmah yang merupakan didikanNya. Abangku yang ilmuwan, nan tengah meneliti tentang kosmetika pernah mengingatkan bahwa tak ada kosmetika pemutih kulit kecuali campuran kimiawi berbahaya penyebab penyakit. Juga ia berujar, “Jangan tutupi penuaan yang terjadi padamu, guratan alami di kulit adalah tanda cinta Allah SWT, karena dengan sinyal itu mendudukkanmu pada tempat dan waktu yang tepat”. Kecintaan sejati dalam untaian ukhuwah islamiyah pun malah bertambah erat dengan iringan masa yang terus berlari. Menolehlah pula pada kekasih halal nan mendampingi, tatap lekat-lekat mukanya yang lelah, lihat gurat-gurat penat dan sisa keringat usai bekerja keras, bukankah engkau juga melihat sinyal cinta yang besar di matanya? Dan cinta sejati tak memandang fisik, tak berlandaskan ras, suku maupun warna kulit, ia datang dari jiwa yang bersih, kesucian nurani yang dieratkan oleh ikatan cintaNya, nan dikucuri hidayahNya dan hanya bisa dirasakan oleh hamba-hamba pilihanNya, insya Allah.
“Allahumma inni audzubika minal hammi wal hazan, Allahumma inni audzubika minal ajzi wal kasal, Allahuma inni audzubika minal jubn wal bukhl, Allahumma inni audzubika min gholabatiddayni wa qohrirrijal.” Wahai Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan, dari rasa lemah dan kemalasan, dari kebakhilan dan sifat pengecut, dan dari beban utang dan tekanan orang-orang (jahat).
Wallahu ‘alam bisshowab.
By : bidadari_Azzam
(bidadariazzam.blogspot.com/ @Old Town Krakow yang banyak berhala, 7 april 2011)
sumber : http://www.eramuslim.com/kisah/semua-indah-dalam-rambu-nya.htm
Betapa Dekatnya Pertolongan Allah
Hari-hari yang penuh hujan di awal musim semi. Dua minggu lebih, kami di Krakow sedang memiliki permasalahan nan kompleks, sibuk luar biasa. Selain sulitnya bergerak akibat usai terpeleset di lantai sehingga aliran darah tidak lancar dan mengharuskanku bolak-balik ke dokter, anak-anak pun sedang flu berat saat pergantian musim. Terbayanglah ribetnya urusan dalam rumah karena di awal mei, kami berencana menempati appartemen yang baru, sedangkan urusan packing di appartemen lama masih berjalan sekitar 20 persen. Dan liburan panjang dengan suhu yang masih naik-turun menyebabkan stok makanan di rumah menipis, tak ada kedai atau supermarket yang buka.
Seminggu sebelum itu sebenarnya adalah suasana yang lumayan membahagiakan bagi muslim Krakow, sebab perjuangan mewujudkan sebuah masjid di kota ini sudah memiliki titik terang. Hanya dikarenakan liburan panjang di hari yang disebut-sebut perayaan paskah bagi kebanyakan penduduk sini, maka pemasangan listrik di ruangan masjid masih tertunda. Insya Allah, di rubrik berita, hal ini akan saya infokan tersendiri.
Saya sangat terkejut atas peristiwa yang baru-baru dialami oleh kami sekeluarga ini. Sebut saja si Gabi, pemilik appartemen yang kami sewa di sini, tiba-tiba tanpa ba-bi-bu datang dan menggeledah appartemen yang kami tempati, tanpa mempedulikan rasa keberatan saya (selama ini jika kita ingin bertamu atau akan bertemu dengan teman-teman, rekan kerja, kolega dll, pastilah harus memiliki “janji waktu untuk pertemuan tsb”, sebagai tanda saling menghormati jadwal masing-masing, maka di hari itu adalah seolah saya menghadapi orang sinting). Tepat beberapa hari lalu di masa kekagetan luar biasa itu, Mama Si Gabi ‘ujug-ujug’ masuk mengatakan hanya mau melihat-lihat balkon, (namun dari balkon, dia leluasa melihat seisi rumah kami, ruang tamu dan kamar tidur, kala itu dihuni tumpukan kardus yang baru saja saya packing).
Karena ada suasana berantakan kardus-kardus tersebut, dia tunjukkan rasa emosinya, Mama Gabi marah-marah dalam bahasa Polish sambil membanting rice-cookerku, dia berteriak-teriak mengatakan bahwa percikan air bekas menanak nasi telah merusakkan dinding appartemen tersebut.
Kepada Gabi, Saya dan suami menjelaskan bahwa suatu hal yang lumrah kalau kardus-kardus menumpuk, sebab memang kami akan pindah dari situ dan sedang beres-beres. Juga, saya katakan pada Gabi, bukankah saya bisa membayar ganti rugi cat dinding (kira-kira diameter percikan air bekas rice-cooker tsb adalah sekitar 10 cm), namun rasanya si mama Gabi tidak perlu berteriak-teriak tanpa juntrungan seperti itu. Entah kenapa, sepertinya penjelasan Gabi kepada mamanya tidak dipahami dengan baik, Mama Gabi termasuk ‘mantan komunis’ yang memang punya latar belakang hidup yang kurang baik di Krakow ini. Sungguh situasi ketika itu adalah sangat konyol, berhadapan dengan orang jahil yang tidak mau dikritik atas kejahilannya. Padahal selama ini, kami selalu berprasangka baik terhadap mereka, terutama pada ketidak-ramahan si mama Gabi. Namun hari itu, dia makin menjadi-jadi, dia yang sudah berusia manula, sambil mengomel (yang saya tak paham maksudnya), lalu menghidupkan sebatang rokok dan mondar-mandir di appartemen kami dengan mengepul-ngepulkan asap rokoknya. Dan itu adalah pelanggaran hukum, tapi dengan cueknya dia tetap bersikap tak sopan. Kesimpulan yang kami tarik atas kronologis di hari itu adalah Gabi dan mamanya ini “tidak rela” kehilangan biaya sewa atas kepindahan kami, dan mereka tak rela pula mengembalikan uang deposit yang kami punya.
Selanjutnya dia banting pintu di ruang tamu hingga tiga kali seraya berteriak kencang meminta uang untuk merenovasi appartemen! Duh, Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun...Duhai Robbi, apakah dosa kami hingga perlakuan orang di depan mata ini sebegitu zalimnya? Dan yang paling lucu, memangnya kami ini ‘siapanya dia’, kok dimintai uang buat renovasi appartemennya? (kondisi appartemen lama yang biasa kami tempati itu adalah sangat cantik, bagus, rapi dan terbiasa kami rawat dengan baik selaku penyewa. Namun Mama Gabi tidak suka dengan rusaknya cat dinding 10 cm tadi, akibat percikan air rice-cooker yang saya ceritakan di atas). Logiskah gara-gara 10 cm cat dinding, tapi minta renovasi semua isi apartemen? Hmmm, dan banyak lagi prilaku dan ucapan Gabi dan mamanya yang membuatku terkejut dengan perasaan campur-aduk yang amat sangat, mereka berkata kasar, ucapan yang kotor, juga melanggar perjanjian-perjanjian selama ini, hal ini insya Allah detailnya akan saya kisahkan di momen kisah selanjutnya, sebagai contoh nyata kita harus ekstra-waspada dalam berbisnis dengan orang yang tidak mengenal Tuhan.
Sungguh efek yang luar biasa terhadap kesehatanku yang saat ini berada hampir di penghujung kehamilan. Sepulangnya mereka dengan mengumbar “notes” sepihak, saya muntah-muntah, tak ada makanan yang bisa masuk hingga beberapa hari, mulailah terganggu saluran pencernaanku, mungkin karena bercampur bau-bauan dari aroma rokok dan bahan kimia yang digunakan untuk bersih-bersih ruangan, mungkin pula akibat pengaruh psikologis yang mengharuskanku menelan pil kesabaran dengan penambahan dosis agar tak ikut tersulut emosi.
Dua hari kemudian, seluruh barang sudah kami packing, siap berpindah appartemen dengan jadwal lebih cepat, dan Gabi yang tadinya berminat menipu mentah-mentah dengan menyodorkan surat permintaan renovasi berbahasa Polish, yang salah satu point-nya adalah uang yang dimintanya hingga puluhan juta rupiah, ternyata harus sedikit “mengalah”. Dua orang teman Poland yang merupakan rekan kerja suamiku ikut datang dan berdebat hebat dengannya. Mereka menerjemahkan semua kalimat dalam surat itu yang kenyataannya memang “Gabi mau untung sendiri”. Jujur saja, ini pengalaman pertamaku bertemu seorang wanita penipu sadis di luar negeri, yang betapa kagetnya diriku, semua kalimat dan perjanjian yang ada ternyata ia langgar. Yang tetap ngotot meskipun sudah “kalah argumen” dengan teman-teman Poland sendiri. Hingga teman Poland kami itu memang berkata, “Janganlah kalian membenci ke semua orang Poland, hanya gara-gara wanita sinting yang satu ini... dia ini benar-benar bodoh dan sombong, kalau orang bodoh, tapi masih mau menerima kebenaran, pasti masih ada jalan atas suatu masalah. Tapi jika sudah sombong, yah... lebih baik cepat-cepat menjauh deh...buang-buang energi berurusan dengannya...”, saya dan suami memandang anak-anak yang tampak lelah. Kami pun teringat, bahwa mencintai atau membenci sesuatu memang harus selalu dikarenakan Allah ta’ala. Adalah suatu kesalahan kami, mempercayai seseorang yang memang tidak mengenal Sang Pencipta, astaghfirrulloh...
Di malam kepindahan dadakan itu usai “selesainya” urusan dengan Gabi, yang mana ia akhirnya telah ‘merampok’ uang sekitar 1000 Euro dari kami, sungguh terasa pertolongan Allah SWT buat kami. Teman-teman membantu suamiku memindahkan barang-barang ke rumah seorang teman muslim (karena jadwal pindah ke appartemen baru, masih dua hari kemudian). Satu teman wanita mengantarkan saya dan anak-anak ke hotel terdekat, hotel kecil yang dekat dengan kantor suami. Seusai menemani anak-anak tidur, barulah saya “mengadu” kembali pada-Nya, alangkah nikmatnya curhat pada Ilahi Robbi. Tadinya dalam hatiku, masalah ini memang harus diajukan ke pengadilan, agar tak ada lagi korban-korban penipuan si gabi dan mamanya, khususnya bagi para perantau di Krakow. Namun, kekasihku mengingatkan bahwa kami harus konsentrasi menyambut sang mujahid yang telah dinanti dua abangnya ini. Memang uang sejumlah kerugian itu cukup besar nominalnya buat kami, apalagi jumlah itu malah cukup untuk memasang listrik dan pipa air di masjid Krakow, namun beginilah suatu jalan perjuangan, tak cuma mengukir cinta dan senyum semangat, juga harus terus-menerus meningkatkan dosis pil kesabaran, menanamkan azzam untuk terus sabar dan ikhlas meskipun menemui kepahitan dan segala rasa sakit.
Terima kasih duhai sahabat yang mengirimkan pesan padaku, “Ummi... bagaimana kabarmu hari ini? Saya rindu pada tulisanmu, ummi... tentang hari-hari yang dijalani harus selalu disambut dengan sikap optimis, itu sangat memotivasi saya...”, juga pesan lainnya bernada sama, “Sungguh kita diuji oleh-NYA setiap waktu, dan Allah ta’ala tidak akan membebankan seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Saya termotivasi akan tulisan ummi”. Justru cambuk motivasi tersebut memang masih terus-menerus berproses, tak ada hamba-Nya yang hidup tanpa onak dan duri ujian. Sesungguhnya, saya pun masih amat terseok-seok mempelajari makna hidup tentang kesabaran dan keikhlasan.
Detik terkejutnya saya adalah keesokan harinya setelah check-out dari hotel, pertama, saya peluk sahabat, sister Yasmin, di appartementnya kami makan siang bersama. Dan itu adalah keajaiban : selera makan saya perlahan pulih, sudah seminggu saya tidak bisa makan apa-apa alias muntah melulu. Subhanalloh... Yasmin mendengarkan dengan empati tentang hal yang kami alami. Lalu Yasmin bercerita bahwa rezeki roti yang kami makan hari itu adalah bagaikan mukjjizat-NYA. Yasmin (yang juga sedang hamil) sudah lama kangen juga ingin membuat roti tersebut, namun hampir dua bulan ini alat pemanggangnya rusak, tukang reparasi sudah mengecek namun belum bisa memperbaiki. Tak disangka, pagi itu, saat Yasmin sudah mengetahui kepindahan dadakanku dan kami terpaksa tinggal di hotel beberapa hari, maka Yasmin bilang kepadaku untuk makan siang di rumahnya saja, dan entahlah, tiba-tiba ia hidupkan pemanggang roti, dan pemanggangnya menyala seperti biasa, Allahu Akbar! Roti buatannya memang sangat disukai anak-anakku. Ya Allah, terima kasih atas ukhuwah dan segala kucuran rezeki-Mu Yang Maha Luas.
Sorenya, Yasmin membekaliku makan malam, lalu saya dan anak-anak berpamitan, berjumpa suamiku (yang baru pulang kantor) di appartemen yang baru. Si owner memang tampak jauh berbeda dengan Gabi, mulai dari gaya bicara, cara bersikap dengan anak-anak, juga tentang pengetahuannya, salah satu hal adalah owner atau land-lord yang baru memiliki teman-teman muslim, ia bekerja di negara lain. Dan dengan terburu-buru ia meminta maaf bahwa kami harus bersih-bersih appartemen dulu saat itu, sebab dia belum sempat membersihkannya, ia harus segera kembali ke negeri tempatnya merantau, ia memiliki dua putra yang masih bayi, sehingga memang tak bisa berlama-lama di Krakow. Saya jelaskan bahwa ‘mood’ saya sedang buruk, ada banyak hal yang harus saya komplain se-detail-detailnya mengingat jangan sampai peristiwa penipuan Gabi terulang kembali. Ternyata si owner yang baru ini memaklumi sikap saya, ia uraikan bahwa selaku pemilik appartemen yang juga seorang ibu, dengan jelas apa-apa saja ia pasti memaklumi kerusakan-kerusakan kecil di dalam appartemennya, ia tunjukkan beberapa lemari dapur yang sudah rusak, karena penyewa sebelumnya memiliki anak-anak pula. Ada coretan di dinding oleh anak si penyewa yang lama, dan sebagainya. Pikirku, anak-anakku tak ada kebiasaan mencoret-coret dinding atau merusakkan lemari, appartemen yang lama sangatlah bagus kondisinya saat ditinggalkan oleh kami, rapi dan siap “langsung ditempati penyewa baru”, namun yang membedakan adalah ‘mind-set’ pemiliknya, yah namanya juga Gabi sudah berniat menipu dan merampok, suatu hal yang harus kami syukuri bahwa latar belakang penipu itu memanglah kaum yang kafir.
Malam itu kami sekeluarga kembali bergotong-royong beres-beres apartemen yang baru, tak ada bantuan cleaning-service, karena memang masih libur panjang. Keterkejutan saya yang kedua adalah saat ternyata tenaga ini memang masih sangat banyak, malam itu kami bereskan dua ruangan, lalu bisa tidur dengan tenang setelah menyantap buah-buahan pemberian owner dan bekal dari Yasmin tadi. Subhanalloh, si owner yang baru benar-benar berpikiran sama dengan saya, ia memikirkan hal kecil seperti buah-buahan tersebut, ia sediakan buat makan malam kami.
Teringat ayat-NYA nan indah, yang selalu memotivasi untuk ekstra dan ekstra bersabar, dalam QS. Al-Baqoroh ayat 214, “...'Bilakah datangnya pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." Masihkah saudara-saudari mengingat kisah yang saya tulis tentang “optimis : kehilangan bermakna tambah rezeki”? Dan lagi-lagi hal itu terjadi, paginya ketika kondisiku mulai pulih, alangkah senangnya bisa berselera makan lagi, ada email yang kami terima. Email tentang pengembalian dana pajak untukku sebagai istri pekerja, yang jumlahnya malah tiga kali lipat dari jumlah nominal “uang yang dirampas” si Gabi. Allahu Akbar! Allah Maha Kaya. Kuelus-elus kembali bayi mungil di rahim ini yang sudah mulai berkontraksi kecil sesekali, “Ananda... kamu sungguh perkasa, kita baru saja melewati tangga terjal nan luar biasa menyakitkan, dan sekarang Allah ta’ala memberikan kejutan yang cepat dan tak terduga, rezeki-NYA memang selalu tercurah, nak...” Alhamdulillahi rabbil 'alamin.
Wallohu ‘alam bisshowab, semoga tetap optimis.
(bidadari_Azzam, @Krakow, malam 3 mei 2011)
sumber : http://www.eramuslim.com/kisah/betapa-dekatnya-pertolongan-allah.htm
Langganan:
Postingan (Atom)